Inti Everspring Merambah 5 Benua

TN, trustnews.id
Rabu, 09 Desember 2020 | 08:16 WIB


Inti Everspring Merambah 5 Benua
Manajer Internasional, PT Inti Everspring Indonesia
Produk Inti Everspring dipercaya oleh para petani di berbagai belahan dunia. Didukung Research and Development (R&D) dan teknologi serta bekerja sama dengan pusat penelitian domestik dan internasional.
Siapa tak kenal akan kentang. Bahan pangan yang tak asing, baik di lidah maupun di telinga. Namun tahukah, di ribuan hektar lahan pertanian kentang di negeri Paman Sam itu, para petaninya menggunakan Nematisida made in Indonesia?
“Nematisida & Insektisida produksi dalam negeri telah digunakan di areal pertanian kentang pemasok McDonald di Amerika Serikat,” ujar Manajer Internasional, PT Inti Everspring Indonesia, Gavin Gunawan, kepada TrustNews.
Satu lagi yang menjadikan alasan kita berdecak kagum, produk Inti Everspring telah dipercaya oleh para petani di berbagai belahan dunia, seperti Afrika Utara dan Selatan, Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Eropa.
“bahan aktif yang kita produksi itu telah di ekspor ke 5 benua,” ungkapnya.
Sebagai informasi, PT Inti Everspring Indonesia, salah satu pelopor industri manufaktur perlindungan tanaman di Indonesia, tercatat sebagai perusahaan Indonesia yang mengalami pertumbuhan pesat. Ini dimungkinkan, perusahaan yang berdiri tahun 1990 menempatkan Research and Development (R&D) dan teknologi,  meningkatkan pabriknya dengan peralatan modern dan otomatisasi yang didukung oleh kemampuan laboratorium sintetik dan analitik yang canggih.
Everspring, paparnya, juga bekerja sama dengan pusat penelitian domestik dan internasional, termasuk LIPI (Pusat Ilmu Pengetahuan Nasional Indonesia) dan Universitas New South Wales (Sydney, Australia).
“Inti Everspring sudah 30 tahun lebih di industri yang spesifik banget yakni karbamat insektisida.  Di dunia insektisida jenis ini tidak banyak, kalau boleh disebutkan China salah satunya. Tapi untuk karbamat, kita bisa di bilang kompetitif  bersaing dengan mereka,” ujarnya.  
Berbicara kapasitas produksi bahan aktif, lanjutnya, Everspring selalu berusaha meningkatkan kapasitas produksi semula 2.000 ton metrik ton (MT) menjadi 3.000 ton MT pada tahun 2019, dengan bahan aktif insektisida karbamat seperti oxamyl, methomyl, propoxur, carbofuran dan BPMC (fenobucarb). 
“Kita bicara bahan aktif, misalnya Carbofuran. Everspring bisa memproduksi 1.2000 MT bahan aktif Atau 40 ribu MT per tahun Furadan 3G untuk satu pabrik,” tegasnya.  
Satu pabrik? Ya, saat ini, perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran dan distribusi produk-produk pestisida dan pupuk yang berkualitas ini telah melebarkan sayapnya ke berbagai daerah di Indonesia, di Bandung, Solo, Surabaya, Medan, Padang, Kalimantan Timur, Lampung, Pekanbaru Riau, Makassar, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Gavin pun menyebut oxamyl yang kegunaannya untuk nematisida (satu jenis pestisida untuk memberantas hama cacing/red) bisa diproduksi di Everspring mencapai 1.000 ton MT.  
“Kita bicara kapasitas Nematisida unggulan kita yaitu oxamyl yang sangat efektif untuk kentang dan pisang. Kapasitas kita bisa mencapai 1.000 ton MT sedangkan market dunia di kisaran 1.500 ton MT. Kita bermain disitu karena  produk-produk kita agak speciality,” paparnya. 
Sebab itulah, Gavin, melihat Indonesia memiliki kemampuan dalam membangun industri pangan yang kompetitif di dunia. Caranya dengan membangun industri agrochemical dengan dibarengi pembukaan lahan yang terprogram, misalnya food estate yang saat ini tengah gencar dilakukan pemerintah.
“Pembukaan lahan baru dengan bibit lokal dan pestisida lokal. Otomatis lapangan kerja stabil, terserap dan ekonomi bagus meningkat. Secara industri agrochemical juga akan meningkat,” cetusnya.
Hal itu, menurutnya, selaras dengan misi perusahaan, yakni berperan aktif dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dengan memberikan pelayanan yang terbaik, produk dan kualitas yang kompetitif untuk mendukung pemberdayaan para petani agar para petani dapat lebih mandiri.
“Kita tentu ingin ikut serta membangun pertanian berkelanjutan di Indonesia dan mendukung pemberdayaan para petani agar para petani dapat lebih mandiri,” tegasnya.
Gunawan mengatakan, “Pasar Indonesia tumbuh pesat dalam lima tahun terakhir berkat program swasembada pangan Presiden Widodo. Pasar kami saat ini mencapai US $ 80juta, berlipat ganda sejak 2013”.
Gavin menggambarkan, tak ubahnya obat begitulah produk Inti Everspring itu kuratif. Ini dikarenakan, pihaknya menerapkan standart Food and Agriculture Organization (FAO) PBB pada setiap produknya mulai dari insektisida dan herbisida.
“Kita tak ingin petani rugi dengan membeli insektisida Atau herbisida yang bahan aktifnya dikurangi demi mengurangi biaya produksi. Inti Everspring tak ingin itu terjadi, kita mau yang terbaik. Terbaik bagi kita, terbaik bagi petani dan terbaik bagi pertanian Indonesia,” pungkasnya. (TN)