Karet Tulang Punggung Bisnis PTPN I
Rabu, 23 April 2025 | 07:18 WIB

Doc, Istimewa
Teddy Yunirman Danas, Direktur Utama PTPN I, menyatakan bahwa perusahaan akan mengimplementasikan turnaround karet sebagai upaya meningkatkan kontribusi komoditas tersebut terhadap kinerja keseluruhan.
"Karet tetap menjadi tulang punggung bisnis PTPN I, sehingga kami akan fokus pada peningkatan produktivitas, mutu hasil produksi, serta efisiensi biaya di seluruh rantai produksi," ujar Teddy Yunirman Danas menjawab TrustNews.
Selain karet, lanjutnya, PTPN I juga akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas komoditas teh serta kopi. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penerapan pemetikan teh menggunakan mesin elektrik (SOE), pemadatan populasi dengan bibit unggul, serta peningkatan teknologi pengolahan untuk meningkatkan kualitas dan menekan biaya produksi.
"Kami juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan performa pabrik, serta menerapkan standar higienitas lebih tinggi di pabrik maupun kebun," tambahnya.
PTPN I juga tengah mengembangkan riset biofuel dari biji karet serta menjajaki kemitraan strategis di sektor industri hilir. Selain itu, perusahaan akan memperkuat digitalisasi bisnis dengan tujuh use cases, termasuk sistem pemantauan kesehatan tanaman dan platform perdagangan berbasis digital.
“Kami optimistis 2025 akan menjadi tahun pertumbuhan berkelanjutan bagi PTPN I, dengan strategi yang lebih agresif di sektor agribisnis dan optimalisasi aset,” kata Teddy.
Dalam upaya memaksimalkan pemanfaatan aset, diuraikannya, PTPN I akan menjalankan program optimalisasi dan divestasi lahan yang selaras dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Adapun beberapa proyek yang menjadi prioritas antara lain: Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang, Pengembangan peternakan sapi perah dengan Kementerian Perta- nian dan penyediaan lahan untuk proyek infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, serta energi baru terbarukan seperti PLTS.
Paralel dengan itu, teknologi digital terus dikembangkan untuk efisiensi operasional. Hingga kini, tujuh sistem digital utama telah diterapkan, seperti pemantauan kesehatan tanaman, optimalisasi panen, serta sistem perdagangan dan transportasi berbasis data. PTPN I juga merambah bisnis baru di sektor agrowisata, tembakau, dan biofuel dari biji karet sebagai energi terbarukan.
"Kami mendorong inovasi internal melalui Innovation Award sejak tahun lalu untuk memotivasi karyawan meningkatkan efisiensi," ujarnya.Sepanjang 2024, PTPN I mencatat kinerja positif pasca-merger besar dalam PTPN Group. Laba usaha melonjak lebih dari 100%, nilai penjualan naik 121%, didorong oleh komoditas unggulan seperti karet, tebu, dan kelapa sawit.
"Merger ini memberikan efisiensi signifikan, baik operasional maupun finansial," ungkapnya.
Beban pokok penjualan turun menjadi 76%, sementara produktivitas karet, teh, dan kopi arabika meningkat lebih dari 100% dibandingkan 2023. Pendapatan dari optimalisasi aset mencapai Rp675,68 miliar, dan divestasi aset menyumbang Rp471,66 miliar. "PTPN I memiliki visi menjadi perusahaan agribisnis terdiversifikasi yang unggul dan berdaya saing global. Optimalisasi dan divestasi aset adalah pilar utama dalam business turnaround kami," paparnya.
Optimalisasi aset dilakukan melalui model bisnis berbasis kemitraan, fokus pada pengembangan lahan nonproduktif dan lahan yang beralih fungsi menjadi kawasan industri, properti, atau lainnya. Divestasi aset mendukung kebutuhan lahan untuk kepentingan umum sekaligus memperkuat kinerja keuangan.
"PTPN I siap mengembangkan potensi dan inovasi di berbagai sektor, menciptakan sinergi yang kuat, serta berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia," pungkasnya. (TN)
BACA JUGA

Program Manis TAMPAN
Rabu, 23 April 2025 | 07:48 WIB
Indonesia Zinc Aluminium Steel Industries (IZASI) Membentuk Masa Depan Industri Aluminium Steel Di Indonesia
Rabu, 13 November 2024 | 00:12 WIB
PT Krakatau Pipe Industries Mendukung Kemandirian Energi Nasional
Selasa, 12 November 2024 | 23:04 WIB