Aerowisata Saling Sinergi Pandawa Lima
Senin, 19 Agustus 2019 | 15:57 WIB
Presiden Director & CEO PT Aerowisata Bambang Sujatmiko
Pandawa (Pandava – Bahasa Sangsekerta) secara harfiah berarti anak Pandu, yaitu seorang Raja Hastinapura dalam wiracarita Mahabharata. Para Pandawa terdiri dari lima orang: Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Mereka merupakan tokoh utama dalam pertempuran besar di daratan Kurukshetra.
- Sebuah pertempuran antara Pandawa dengan seratus putra Dretarastra (Korawa) yang menolak tahta kerajaan Kuru kepada saudara mereka yang lebih tua, yaitu Yudistira, salah satu lima putra Pandu alias Pandawa –
Tak jauh beda dengan mitologi, dalam dunia nyata, sejak terlahir 1973 lalu, Aerowisata awalnya berdiri untuk mendukung penerbangan nasional. Seiring berjalannya waktu, Aerowisata tumbuh dan berkembang dalam bidang katering, hotel, wisata, transportasi dan logistik.
“Aerowisata itu holding, ada 5 lini bisnis dengan total 16 perusahaan secara keseluruhan. PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS), misalnya menangani seluruh katering Garuda Indonesia (GA) baik domestik atau internasional, serta menangani perusahaan penerbangan asing besar lainnya. Tidak hanya makanan dan minuman, seluruh services peralatan di pesawat termasuk selimut, troli, gelas, dan bantal itu semua Aerofood yang menyediakannya,” papar Presiden Director & CEO PT Aerowisata Bambang Sujatmiko kepada TrustNews.
PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS) tidak hanya mengurus segala kebutuhan penerbangan saja. Di luar itu, Aerofood juga melayani katering di perusahaan oil, mining, gas (OMG), 11 rumah sakit, membangun sejumlah satelit kitchen di kawasan industri seperti di Karawang dan Cikarang hingga melayani laundry selimut dan seprei hotel.
Sementara PT Aerotrans Service Indonesia memusatkan pada antar jemput pilot, pramugari, ticketing, teknisi dan training, kemudian masuk dalam bisnis bus pariwisata dan angkutan jamaah haji.
Saat ini Aerotrans mengoperasikan lebih dari 1000 unit kendaraan dalam berbagai tipe seperti big, medium, mikro, dan mini bus, van, 4 wheels drive, box/pick up, hi-lift truck, low deck bus, dan sedan dengan dukungan lebih dari 2000 karyawan.
“Aerotrans khusus menyediakan transportasi, selain untuk crew penerbangan juga disewakan baik untuk angkut jamaah haji maupun pariwisata. Ke depan kita sedang mengembangkan aplikasi penyewaan armada yang bisa dimonitor konsumen, sehingga konsumen tahu dimana posisi kendaraannya dan kita bisa pantau sopirnya ugal-ugalan atau tidak kelihatan di monitor,” paparnya.
Begitu juga dengan Aerowisata Hotels, Sejak pembangunan hotel pertama pada 1974, ini tumbuh menjadi jaringan hotel nasional yang menawarkan pelayanan terbaik khas Indonesia yang otentik. Tak hanya menjadi pilihan terbaik untuk menginap. Aero Hotel Management pun menjadi pilihan bagi owner property yang operasional hotelnya dikelola Aerowisata.
Aerowisata memiliki tujuh unit hotel dengan tiga merek hotel, yakni Prama berbintang lima, Kila bintang empat, dan Asana bintang tiga. Keenamnya ialah Asana Agung Putra Bali, Prama Sanur Beach Bali, Prama Grand Preanger Bandung, Asana Kawanua, Kila Senggigi Beach Lombok, Pool Villa Club Lombok, dan Asana Biak Papua, Asana Sincerity Dorm, Asana Grand Pangrango II Bogor dan Asana Grove Yogyakarta. “Kita punya hotel sendiri dan mengelola hotel milik pihak ketiga,” ujarnya.
Dua divisi lain yang tak kalah kinclongnya, yakni Aerowisata Travel dan Aerowisata Logistics. “Kita start lagi, kita petakan lagi setelah kemarin-kemarin suasana politik dan kita tetap optimis mendorong kelima divisi untuk bergerak lebih cepat. Satu Aerofood, kedua travel, basic human being. Travel udah jadi bagian dari hidup. Orang dulunya kan mau traveling ada saudara nginepnya di rumah, sekarang nginepnya di hotel. Namun yang menjadi tombak untuk peningkatan ke depan adalah food dan travel,” pungkasnya. (TN)
BACA JUGA