Tingkatkan Eksistensi, Bank Lampung Fokus Perkuat Peran dan Bisnis
Selasa, 13 September 2022 | 15:13 WIB
Foto; Bank Lampung
Bank Lampung juga tengah memperbesar komposisi human capital yang berada pada unit Bisnis menjadi 44,56% dari sebelumnya 15.56%. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan layanannya bagi para nasabah setianya.
Hal inilah yang saat ini menjadi perhatian khusus Bank Lampung d a l a m m e n u n j a n g eksistensinya di dunia bisnis. Perusahaan yang dikomandani Presley Hutabarat selaku Direktur Utama, tengah gencar melakukan upaya perluasan cakupan bisnisnya dengan berbagai langkah. Di antaranya, menambah Mobil Layanan Operasional sebanyak 15 unit yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Lampung. Langkah ini dilakukan semata-mata untuk mempermudah masyarakat dalam bertransaksi.
Di sisi lain mereka juga tengah memperluas jaringan agen melalui Laku Pandai L—Smart, yang tercatat pada Mei 2022 sebanyak 2738 agen. Tersebar di seluruh Desa di Provinsi Lampung. “Upaya yang tidak kalah penting kami lakukan adalah dengan melakukan terobosan layanan transaksi berbasis digital, yaitu dengan meluncurkan produk mobile banking L-Online sehingga transaksi lebih mudah dilakukan,” ungkap Presley Hutabarat.
Ditambahkannya, di tahun 2022 Bank Lampung juga tengah menyusun program khusus untuk memperkuat bisnis dan perannya dalam meningkatkan per ekonomian di Provinsi Lampung. Upaya strategis tersebut menyangkut perkuatan Memperkuat layanan berbasis e-channel guna mendukung program less cash society di Lampung melalui layanan QRIS, Kartu Debit, dan Cash Management System bagi Pemerintah Daerah dan kalangan bisnis.
Di lain sisi juga meningkatkan profesionalisme dan budaya human capital Bank Lampung untuk dapat memberikan pelayanan perbankan yang prima dan menjadi mitra bisnis bagi nasabah dan masyarakat di Lampung. Tidak hanya itu, Bank Lampung juga tengah melakukan perbaikan kualitas aset produktif Bank, untuk meningkatkan rentabilitas.
”Kami juga tengah gencar meningkatkan sinergi dengan program Pembangunan Lampung baik dengan Pemerintah Provinsi Lampung maupun Pemerintah Kabupaten dan Kota se- Lampung. Sehingga semua prosesnya bisa terkoordinasi dengan baik,” tambah Presley Hutabarat.
Untuk menunjang itu semua, Bank Lampung juga tengah memperbesar komposisi human capital yang berada pada unit Bisnis menjadi 44,56% dari sebelumnya 15.56%. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan layanannya bagi para nasabah setianya. “Dengan memperbesar Komposisi pekerja unit bisnis, kantor cabang diharapkan lebih giat dalam melakukan ekspansi kredit disetiap pelosok desa melalui skema ekosistem pasar dan desa serta Ekosistem pembangunan daerah,” tandasnya.
Bank Lampung juga memperluas jangkauan layanan dengan merangkul seluruh Desa di Provinsi Lampung melalui produk Laku Pandai yang dikenal "L-Smart". Dengan adanya agen L-Smart masyarakat tidak harus ke bank untuk melakukan transaksi penarikan tunai dan transfer. Saat ini jumlah agen Lsmart telah mencapai 1.721 Agen yang tersebar di Lampung. Pertumbuhan Agen Laku Pandai ini ditargetkan untuk mengcover seluruh Desa di Lampung yang berjumlah 2.435 Desa.
Untuk diketahui, sejak Tahun 2021 Bank Lampung meluncurkan Produk berbasis Mobile Banking (internet) yaitu "Lampung Online" untuk melayani beragam transaksi online nasabah mulai dari transaksi transfer, pembayaran pajak dan retribusi daerah, Pajak Kendaraan Bermotor tahunan, topup e-wallet untuk mendukung transaksi e-commerce dan transaksi lainnya. Bahkan di tahun ini mereka juga menerbitkan produk baru (QRIS), sebagaimana persetujuan Bank Indonesia terhadap produk baru QR Code Standar sesuai nomor 24/146/ DKSP/Srt/B tanggal 30 Mei 2022.
Namun demikian, meskipun perubahan ini terlihat mulus, bukan berarti Bank yang berdiri sejak tahun 1965 tersebut tidak berhadapan dengan tantangan besar. Mereka tengah dihadapkan pada persoalan pemenuhan modal inti sebesar Rp 3 triliun yang harus tercapai pada tahun 2024 sesuai PORK 12 Tahun 2020.
“Modal inti Bank Lampung saat ini sebesar Rp 1.2 Trilyun. Bank Lampung saat ini sedang mempelajari pemenuhan modal inti melalui beberapa alternatif, yaitu melalui private placement, Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan IPO. Mudah-mudahan semuanya bisa tercapai sesuai yang kita harapkan bersama,” tandas Presley.
(tn/san)
BACA JUGA