PT Pegadaian Kanwil XI Semarang Relaksasi Hingga Restrukturisasi Di Tengah Pandemi
Senin, 11 Januari 2021 | 10:04 WIB
Foto: istimewa
Pegadaian semakin berbenah melakukan perubahan dan perbaikan agar dapat menyesuaikan tantangan zaman denganmengembangkan sejumlah produk dan layanan digital untuksemakin memberikan kemudahan kepada masyarakat.
Executive Vice President PT Pegadaian Kanwil XI Semarang Mulyono, mengatakan, Untuk lebih mempermudah masyarakatdalam bertransaksi dan mengakses produk, Pegadaianmenghadirkan Channel Distribution dan Pegadaian Digital Service (PDS).
“Optimalisasi bisnis dimasa pandemi dengan Strategi pemasaranoffline digeser ke pemasaran online memanfaatkan media sosialdan literasi keuangan online,” ujarnya kepada TrustNews.
Pegadaian di usia ke-119 tahun, lanjutnya, terus melakukantransformasi agar terus bertahan, tidak saja di era kolonialmaupun era kemerdekaan. Tapi juga di era disrupsi ekonomidigital. Wujud transformasi itu Pegadaian Digital Service (PDS) dan Channel Distribution.
“PDS merupakan layanan digital Pegadaian dalam bentukaplikasi berbasis web atau mobile, ini memudahkan masyarakat(nasabah atau calon nasabah) untuk tidak perlu repot ke outlet Pegadaian. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19,” ujarnya.
Melalui PDS, menurutnya, masyarakat tetap bisa menggunakanfitur Pegadaian, seperti mengajukan pembiayaan usaha, membayar transaksi gadai seperti pelunasan, cicil gadai dan perpanjang gadai, pembayaran tagihan listrik, BPJS& telepon, pembelian pulsa, mengecek info harga emas, pembukaantabungan emas, top up tabungan emas, dan berbagai fiturlainnya, dengan cepat, akurat dan tanpa perlu keluar rumah(Social distancing).
Sementara Channel Distribution, dijelaskannya, merupakanlayanan agen pegadaian yang dapat memudahkan masyarakatdalam mengakses produk dan jasa pegadaian. Agen bisamasyarakat perorangan atau badan usaha yang menjadiperpanjangan tangan layanan pegadaian seperti agen pemasar, agen pembayaran dan agen gadai.
Pada sisi lain, Mulyono memaparkan, Pegadaian Kanwil XI Semarang memberikan banyak kemudahan bagi 1,7 jutanasabahnya yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19 dengan program Gadai Peduli. Program ini terbagai dua jenis, yakni menetapkan bunga 0 persen untuk nasabah yang memilikipinjaman kurang dari Rp 1 juta.
Atau, penundaan jatuh tempo lelang yang selama ini 15 hari, akan ditambah menjadi 30 hari. Dengan adanya tambahan 15 hari relaksasi, nasabah mempunyai kesempatan mengumpulkandana untuk bisa melunasi.
Hingga Mei 2020, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang telahmemberikan restrukturisasi pada 13.272 rekening nasabahdengan nilai pinjaman Rp 319,6 miliar, mencakup seluruhnasabah Pegadaian di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Restrukturisasi ini untuk produk fidusia atau non gadai. Di antaranya kredit jaminan usaha dengan jaminan BPKB dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor,” ujarnya.
Hingga saat ini, katanya, masih banyak nasabah Pegadaian yang mengajukan permohonan restrukturisasi. Jika berdasarkanassesment yang dilakukan memenuhi syarat, permohonanrestrukturisasi bisa saja diberikan.
“Kalau nasabah itu pegawai yang memiliki penghasilan tetap, tentu saja permohonannya tidak disetujui. Restrukturisasidiberikan pada sektor-sektor yang terdampak Covid-19, kalauUMKM atau pengusaha kecil tentu bisa mendapatkannya,” ungkapnya.
PT Pegadaian, lanjutnya, berkomitmen untuk membangkitkanusaha mikro yang terdampak Covid-19 melalui penyaluranmenyalurkan pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
Hingga 24 Juni 2020, Pegadaian telah menyalurkan UMisebanyak Rp618,36 miliar kepada lebih dari 93.604 debitur. Melalui pembiayaan Rp400 miliar untuk tahap pertama di sisa2020, perseroan diharapkan mampu mengejar target penyaluranRp1,2 triliun pada akhir tahun.
“Dari jumlah tersebut Pegadaian Kanwil XI Semarang kebagianmenyalurkan UMi sebesar Rp140 miliar,” ujarnya.
Selama hampir 9 bulan pandemi Covid-19, Mulyonomengatakan, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang telahmenyalurkan bantuan hingga Rp 695,5 juta. seluruh bantuandisalurkan ke berbagai rumah sakit yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Selain Alat Pelindung Diri (APD), masker, disinfektan, alatkesehatan dan vitamin, bantuan juga diberikan dalam bentuksembako kepada masyarakat yang terdampak.
Terkait seluruh bantuan, katanya, beberapa rumah sakit yang menerima di antaranya RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Brebes, KabupatenWonogiri dan beberapa RS di Yogyakarta.
Sementara untuk bantuan sembako, diberikan kepadamasyarakat di lingkungan sekitar outlet Pegadaian yang tersebardi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dari data yang ada, bantuansembako yang diberikan lebih dari Rp 500 juta.
"Bantuan ini merupakan kegiatan CSR dari Pegadaiankonvensional maupun syariah, yang bahu membahu sesuaiprogram CSR kantor pusat dengan menyalurkan beberapabantuan di saat pandemi corona," jelasnya.
Selain menyalurkan bantuan APD dan sembako, PT PegadaianKanwil XI juga tergabung dalam posko Satgas Covid-19 dariseluruh BUMN. Untuk wilayah Jawa Tengah, pusat poskoberada di Hotel Pesonna Semarang, yang merupakan anak usahadari PT Pegadaian.
"Kami juga ada posko Satgas Covid-19 di Kabupaten Kendal dan Brebes. Data di posko juga terkoneksi dengan data di kabupaten dan provinsi. Sehingga dari data itu, bisa terlihatdaerah mana yang membutuhkan bantuan," imbuhnya.
Sementara untuk pencegahan penyebaran virus corona pada pegawai, PT Pegadaian telah menerapkan SOP penanggulangandan pencegahan. Hal itu berlaku bagi seluruh pegawai, takterkecuali bagian pelayanan di setiap outlet.
"Kami juga memberikan tambahan makan siang kepada seluruhkaryawan Rp 30 ribu tiap hari dan Rp 750 ribu untuk imunitas, yang dihitung berdasarkan kehadiran pegawai," pungkasnya.(TN)
BACA JUGA