Tekad Asip Kholbihi-Arini Harimurti Tuntaskan 12 Mandat Rakyat
Jumat, 13 September 2019 | 09:24 WIB
Asip Kholbihi, Bupati Pekalongan
Bertepatan dengan hari jadi ke 397 tahun, 25 Agustus 2019, Bupati Kabupaten Pekalongan Asip Kholbihi dan Wakil Bupati Arini Harimurti bertekad melaksanakan amanahnya hingga 2021 nanti.
“Pada peringatan hari jadi ke- 397 ini kami mengambil tema Kabupaten Pekalongan Sengkuyung. Tema ini kami ajukan sebagai sebuah gagasan ayo kita bersama-sama melaksanakan mandat rakyat melalui berbagai inisiatif progresif untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pekalongan,” ujarnya saat memberi sambutan pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Pekalongan Dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-397 di Gedung Dewan setempat, Senin (26/8).
Asip menyampaikan, pembangunan di Kabupaten Pekalongan dari masa ke masa terus mengalami perkembangan yang signifikan dalam berbagai aspek. Pada tahun ketiga masa kepemimpinanya, Pemkab Pekalongan terus berbenah untuk mewujudkan komitmen 12 Mandat Rakyat sebagai terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pekalongan terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2016 sebesar 5,19 persen, tahun 2017 menjadi 5,44 persen, dan data terakhir pada tahun 2018 sebesar 5,76 persen,” terang dia.
Kenaikan juga terjadi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita. Disebutkan, pertumbuhan pada tahun 2016 sebesar 20,71 juta, dan di tahun 2018 sudah mencapai 23,88 juta perkapita pertahun. “Ini kalau pertumbuhan ekonomi naik secara paralel akan meningkatkan PDRB kita.
Tingkat inflasi juga dijaga dengan baik. Pada tahun 2016, 2,96 persen dan turun pada tahun 2018 jadi 2,83 persen,” katanya.
Menurutnya, tingkat pengangguran terbuka cenderung turun. Pada tahun 2016 sebesar 6,56 persen, dan pada tahun 2018 menjadi 4,41 persen.
Begitu pula tingkat kemiskinan terus menurun. Pada tahun 2016 sebesar 12,90 persen, pada tahun 2018 turun menjadi 10,06 persen. “Desa miskin yang semula 67 desa/kelurahan, di tahun 2018 turun menjadi 42 desa/kelurahan miskin,” terang dia.
Salah satu usaha percepatan penurunan angka kemiskinan, lanjut Bupati, dengan melakukan uji coba laboratorium kemiskinan. Laboratorium kemiskinan dilakukan dengan pendekatan mikro ‘by name’, ‘by adress’, dan ‘by problem’ . Dilakukan secara kolaboratif oleh Pemda, pemerintah desa, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat peduli melalui penempatan warga sebagai subjek pembangunan. Menurutnya, piloting laboratorium kemiskinan dipilih tiga desa merah sesuai karakteristik miskin pedesaan, perkotaan dan miskin pesisir.
“Insya Allah pada tahun berikutnya kita akan memperluas kembali cakupan untuk laboratorium kemiskinan,” ujar Asip.
Dalam bidang pendidikan, lanjut Bupati, harapan lama sekolah dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Tahun 2016, harapan lama sekolah 12,15 tahun, pada tahun 2018 ini naik menjadi 12,17 tahun. Rata-rata lama sekolah juga mengalami kenaikan. Tahun 2016 6,56 tahun, dan di tahun 2018 6,74 tahun.
Angka putus sekolah SD/MI turun drastis. Pada tahun 2016, kata Bupati, 0,30 persen, dan pada tahun 2018 turun lagi menjadi 0,22 persen. Angka putus sekolah siswa SMP/MTs tahun 2016 0,18 persen, dan pada tahun 2018 turun menjadi 0,16 persen.
“Angka kelulusan UN SD/MI, SMP/MTs, maupun program nonformal Paket A, B, dan C tahun 2018 adalah 100 persen,” ungkapnya.
Untuk memajukan pendidikan tinggi Pemkab Pekalongan, ujar Bupati, terus melakukan inisiatif agar menjadi poros pendidikan tinggi di Pantura dengan kerjasama membangun perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kabupaten Pekalongan. Di antaranya, IAIN Pekalongan di Bojong, PSDKU Undip, ITSNU, UMPP, dan lainnya.
Di bidang kesehatan, angka kematian ibu dari tahun ke tahun cenderung turun. Disebutkan, tahun 2016 115,02 persen (18 kasus), tahun 2018 turun menjadi 68,51 persen (11 kasus). Angka kematian bayi pada tahun 2016 10,99 persen, pada tahun 2018 turun menjadi 7,16 persen. “Dari 172 kasus turun menjadi 115 kasus. Angka balita gizi buruk, tahun 2017 0,08 persen, 53 kasus, sekarang turun menjadi 0,06 persen (48 kasus),” terang dia.
Di bidang infrastruktur, prosentasi kondisi jalan kabupaten baik dan sedang tahun 2016 adalah 64,99 persen, dan pada tahun 2018 ini bisa diselesaikan 86,79 persen,” pungkasnya.(ads)
BACA JUGA