Hari Jadi 402 Kabupaten Pekalongan Melangkah Menuju Kesejahteraan Di Tengah Berbagai Tantangan
Rabu, 28 Agustus 2024 | 10:10 WIB
Dok, Istimewa
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dalam sambutannya pada resepsi hari jadi mengungkapkan, acara ulang tahun yang digelar adalah hadiah untuk seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan. Bahkan, Bupati mempersilahkan masyarakat yang berada di luar arena acara untuk ikut bergabung menyaksikan jalannya acara.
Pada kesempatan tersebut, Fadia juga menyampaikan berbagai capaian dan prestasi yang diraih oleh Kabupaten Pekalongan selama kepemimpinannya.
Meski demikian, Bupati bersama tim akan terus berusaha dan bekerja keras untuk menyelesaikannya pekerjaan rumah (PR) yang tersisa.
Di tengah pesona alam dan warisan budaya yang kaya, Kabupaten Pekalongan, sebuah daerah di Jawa Tengah, sedang menapaki perjalanan panjang menuju kesejahteraan. Tahun 2024 menampilkan gambaran kompleks dari tantangan dan kemajuan yang membentuk wajah daerah ini.
Kehidupan di Kabupaten Pekalongan diwarnai oleh populasi yang besar, mencapai 1.019.006 jiwa. Dalam kerangka demografisnya, terdapat keseimbangan yang menarik: 50,80% adalah laki-laki dan 49,20% adalah perempuan, menciptakan rasio jenis kelamin sebesar 103,30 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
Namun, di balik angka-angka ini, terdapat dinamika yang menuntut perhatian.
Sebagian besar penduduk, yakni 75,8%, berada dalam kelompok usia produktif, yaitu antara 15 hingga 64 tahun. Sementara itu, rasio beban ketergantungan yang mencapai 45,00% menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif harus menanggung 45 orang di luar kelompok usia produktif—baik anak-anak maupun orang tua. Hal ini menandakan adanya kebutuhan mendesak untuk perencanaan kebijakan yang cermat dan berorientasi pada kesejahteraan.
"Kabupaten Pekalongan, dengan segala dinamika yang ada, adalah contoh nyata dari perjuangan dan dedikasi yang terus-menerus.
Meskipun kemajuan telah dicapai, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memastikan bahwa semua warga merasakan manfaat dari pembangunan yang berlangsung," ujar Fadia Arafiq menjawab pertanyaan TrustNews.
"Dengan tekad dan upaya berkelanjutan, Kabupaten Pekalongan berkomitmen untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya," ujarnya.
Fadia Arafiq membuka data penurunan angka kemiskinan. Angka ini menyusut menjadi 8,95% pada tahun 2024, turun dari 9,67% tahun sebelumnya. Meskipun masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, penurunan ini adalah sinyal positif.
Berdasarkan data dari buku Kabupaten Pekalongan dalam Angka 2024, jumlah penduduk di Kabupaten Pekalongan sebanyak 1.007.384 jiwa.
Dari jumlah tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat bahwa 8,95 persen di antaranya masuk kategori penduduk miskin.
Penduduk miskin sendiri menurut BPS adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita/bulan di bawah garis kemiskinan. Adapun rata-rata pengeluaran perkapita/bulan tahun 2024 penduduk Pekalongan agar tidak masuk kategori miskin adalah Rp505.520.
Itu berarti sebanyak 81,72 ribu jiwa penduduk di Kabupaten Pekalongan pengeluaran per bulannya kurang dari Rp505 ribu atau di bawah garis kemiskinan.
Meski demikian jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pekalongan tahun 2024 ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun 2023.
"Angka kemiskinan tahun 2024 dibKabupaten Pekalongan turun sebesar 0,72 poin persen atau 6,21 ribu jiwa dibandingkan tahun 2023," ungkapnya.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi juga menunjukkan angka yang menggembirakan.
Dengan pertumbuhan sebesar 5,14% pada tahun 2023, Kabupaten Pekalongan melampaui angka pertumbuhan di tingkat Jawa Tengah dan nasional.
"Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum tampil sebagai bintang, mencatat pertumbuhan luar biasa sebesar 11,88%. Ini mencerminkan perkembangan yang menggembirakan dalam sektor-sektor yang memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat," ujarnya.
Namun, di balik kemajuan ini, kualitas hidup masih memerlukan perhatian. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pekalongan meningkat menjadi 71,40 pada tahun 2023 dari sebelumnya 70,81 pada tahun 2022. Meskipun ada perbaikan, angka ini masih berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan nasional. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya lebih dalam meningkatkan layanan dasar dan kualitas hidup masyarakat.
Di sektor ketenagakerjaan, tantangan tetap ada. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami sedikit kenaikan menjadi 3,25% pada tahun 2023, menunjukkan bahwa masih ada sekitar 3 hingga 4 orang dari setiap 100 angkatan kerja yang mencari pekerjaan. Kenaikan ini menyoroti perlunya strategi yang lebih efektif dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai.
Kita patut bersyukur dengan segala pencapaian yang ada, dan menjadikannya pemacu dan motivasi untuk lebih memajukan Kabupaten Pekalongan yang kita cintai ini," pungkasnya.
BACA JUGA