Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah

Hasan , trustnews.id
Rabu, 14 September 2022 | 10:26 WIB


Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah
Dok, CBP/Trustnews
Trustnews.Id - Dalam rangka pengembangan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian dan merawat fisik uang Rupiah tetapi juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol kedaulatan dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh, sehingga dapat meningkatkan literasi terkait Rupiah secara komprehensif kepada masyarakat.

Selain itu, agar dapat terhindar dari kejahatan uang palsu dan masyarakat dapat memahami bahwa Rupiah tidak hanya sebagai alat transaksi setiap harinya, yang melatar belakangi Bank Indonesia memfokuskan edukasi Rupiah pada tiga aspek yaitu Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah.

Untuk memahami Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dengan baik, Bank Indonesia mengedukasi kepada masyarakat melalui turunan dari CBP itu sendiri, yaitu Cinta yang merupakan perwujudan dari kemampuan untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah serta memperlakukan Rupiah secara tepat.

Masyarakat diharapkan dapat mengenal dan mengetahui ciri-ciri keaslian uang Rupiah serta harus merawat dan menjaga Rupiah dengan menerapkan 5J dalam memperlakukan Rupiah, dengan cara jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas dan jangan dibasahi.

Sedangkan Bangga perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan alat pemersatu Bangsa, sehingga masyarakat selalu menggunakan Rupiah saat bertransaksi di NKRI, karena Rupiah adalah mata uang tunggal dan legal tender dalam kegiatan perekonomian Nasional. 

Adapun Paham, yaitu perwujudan kemampuan masyarakat untuk memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai, sehingga Rupiah hadir untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui fisik dan stabilitasnya.

Dengan begitu masyarakat diharapkan paham dalam bertransaksi, paham berbelanja dengan belanja sesuai kebutuhan dan belanja produk lokal atau produk dalam negeri yang kemudian akhirnya masyarakat dapat berhemat dan berinvestasi untuk dapat meningkatkan taraf hidup.

(san)