BEI Kaltim Tingkatkan Literasi Pasar Modal Hadapi Tantangan Investasi
Rabu, 23 April 2025 | 17:56 WIB

Doc, Istimewa
Kepala Kantor BEI Kaltim, Ferdinan Sihombing, mengakui masih banyaknya masyarakat yang ragu untuk berinvestasi, terutama mereka yang pernah menjadi korban investasi bodong.
"Tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat atas pentingnya investasi masih belum menyeluruh, terutama di daerah yang pernah mengalami kasus investasi ilegal. Ketakutan untuk kembali berinvestasi menjadi tantangan tersendiri," ujarnya dalam wawancara dengan Trustnews belum lama ini.
Selain itu, inklusi di pasar modal di Kaltim dan Kaltara juga masih tergolong rendah. Berdasarkan data terbaru, jumlah investor pasar modal di wilayah ini baru mencapai 281.264 investor (SID), sedangkan jumlah investor saham hanya 128.234 orang. Ditambah lagi, keterbatasan jumlah perusahaan sekuritas dan asset management juga menjadi kendala tersendiri.
"Saat ini, di Kaltim hanya ada 6 perusahaan sekuritas dan 1 asset management. Jumlah ini masih sangat terbatas untuk bisa melayani seluruh masyarakat yang ingin berinvestasi," tambah Ferdinan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, BEI Kaltim menggelar berbagai kegiatan edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi yang legal dan aman. Sepanjang tahun 2024, BEI Kaltim telah menyelenggarakan 547 kegiatan edukasi, baik secara online maupun offline.
"Tujuan kami bukan hanya sekadar memberikan pemahaman, tetapi juga memastikan masyarakat bisa langsung mempraktikkan investasi secara berkelanjutan," jelas Ferdinan.
Selain itu, BEI Kaltim juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk asset management, perbankan, serta komunitas ekonomi seperti Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
"Kami ingin masyarakat tidak hanya mengenal produk investasi konvensional, tetapi juga produk keuangan syariah yang bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin berinvestasi sesuai prinsip syariah," katanya.
Salah satu langkah konkret BEI Kaltim dalam meningkatkan literasi pasar modal adalah dengan mendirikan Galeri Investasi di kampus, sekolah, dan institusi. Hingga Maret 2024, sebanyak 23 Galeri Investasi telah didirikan di berbagai institusi pendidikan dan perusahaan. Galeri ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan edukasi seputar pasar modal secara lebih mudah dan terjangkau.
BEI Kaltim juga menjalin sinergi dengan berbagai stakeholder, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim & Kaltara serta pemerintah daerah melalui program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang produk keuangan, termasuk pasar modal, kepada berbagai kalangan, seperti pegawai negeri sipil (PNS), mahasiswa, pelajar, hingga santri di pesantren.
"Kami ingin memastikan literasi keuangan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sehingga mereka bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari investasi ilegal serta maraknya judi online yang kini semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan anak muda," tegas Ferdinan.
Selain fokus pada peningkatan jumlah investor ritel, BEI Kaltim juga mendorong perusahaan-perusahaan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara untuk memanfaatkan pendanaan dari pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO).
"Kami berharap semakin banyak perusahaan di wilayah Kaltim dan Kaltara yang menjadi perusahaan terbuka (Tbk), sehingga mereka bisa melakukan ekspansi bisnis yang lebih besar. Hal ini tentu akan berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara keseluruhan," ujarnya.
Keberhasilan berbagai program BEI Kaltim akan diukur dari peningkatan tingkat literasi keuangan masyarakat, peningkatan jumlah investor di pasar modal, serta semakin banyaknya perusahaan yang tertarik untuk melantai di bursa melalui IPO.
"Kami optimis dengan edukasi yang berkelanjutan dan sinergi yang kuat antarstakeholder, pasar modal di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian daerah," pungkas Ferdinan. (TN)
BACA JUGA

Kinerja Sektor Jasa keuangan Kalimantan Selatan Tumbuh Positif, Mendukung Peningkatan Perekonomian Kalimantan Selatan
Jumat, 28 Februari 2025 | 04:06 WIB
Hadiri Governansi Insight Forum OJK, Pj Gubernur Agus Fatoni Pamit ke Komunitas Jasa Keuangan dan Perbankan Sumut
Rabu, 19 Februari 2025 | 07:11 WIB
Bankaltimtara: Transformasi Kepuasan Nasabah Menuju Masa Depan Yang Lebih Cerah
Selasa, 14 Januari 2025 | 16:17 WIB