Kemenkeu Kembali Selenggarakan Konferensi Kinerja APBN DKI Jakarta
Kamis, 28 Juli 2022 | 18:29 WIB
Kemenkeu.go.id
Menurut Kepala Kanwil Ditjen Pembendaharaan Provinsi DKI Jakarta, peningkatan kepatuhan dalam hal melaporkan serta membayar pajak sangat berdampak kepada seluruh pihak dan ke semua lapisan masyarakat. Hal ini dikarenakan jika terdapat kenaikan dalam pendapatan negara, penyaluran belanja serta subsidi pemerintah.
Berdasarkan siaran pers yang diterima oleh Trustnews.id pada Kamis (28/7/2022), APBN pada Juli 2022, berikut sejumlah peristiwa ekonomi yang telah dihimpun.
Dinamika Kasus COVID-19 terus berlanjut dan masih terkendali
Pada Juni 2022 lalu, kasus COVID-19 di Jakarta terkonfirmasi sebanyak 1.269.702 orang. Selain itu, sebanyak 9.663 orang harus melakukan perawatan. Sementara itu, untuk kasus yang terkonfirmasi meninggal dunia mencapai 15.279 orang.
Namun, Selama Mei s.d. Juni 2022, kasus terkonfirmasi melonjak cukup tinggi sebanyak 19.024 orang, tetapi tetap dalam kendali, diindikasikan dari jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 10.513 orang.
Neraca Perdagangan
Sejak tahun 2021, kinerja neraca perdagangan pada regional DKI Jakarta bergerak ke arah positif. Namun, Ekspor DKI Jakarta pada Mei 2022 sebesar US$715,40 juta, turun 25,3% dibandingkan April 2022, sedangkan Impor DKI Jakarta pada Mei 2022 sebesar US$5,40 miliar, turun 2,8% dibandingkan April 2022.
Adapun perkembangan Postur APBN Regional DKI Jakarta 2022, antara lain:
Kinerja Pendapatan APBN Membaik
Pendapatan APBN dan Hibah Wilayah DKI Jakarta sejak 30 Juni 2022 sebesar Rp837,13 triliun (86,49% dari target), naik 52,72% atau sebesar Rp288,99 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Kenaikan terbesar disumbang oleh Penerimaan Dalam Negeri terutama dari Pajak Penghasilan yang naik 75,09%. Program Pengungkapan Sukarela (PPS) menjadi salah satu kunci meningkatnya penerimaan pajak secara keseluruhan, khususnya pada Pajak Penghasilan Final.
Faktor lain yang mendukung peningkatan kinerja pendapatan adalah meningkatnya volume importasi yang berdampak pada penerimaan Bea Masuk. Selain itu, peningkatan pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) karena adanya Penjualan Barang Milik Negara (BMN/Aset) dengan kontribusi lebih dari 50%, turut memberi andil pada peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak secara keseluruhan.
Kinerja Belanja Melambat
Belanja APBN Wilayah DKI Jakarta s.d. 30 Juni 2022 terealisasi sebesar Rp248,29 triliun atau 38,69% dari pagu, mengalami penurunan sebesar 12,20% dibandingkan periode Juni 2021.
Kinerja Penyaluran TKDD Melambat
Realisasi Belanja TKDD s.d. 30 Juni 2022 sebesar Rp7,09 triliun atau mencapai 42,03% dari pagu, turun 30,27% dibandingkan periode yang sama tahun 2021, dikontribusi oleh penurunan realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 32,68% dan penurunan Dana Alokasi Khusus Non-Fisik (DAK Non-Fisik) sebesar 20,03%.
BACA JUGA