Terus Dorong Pemerataan Ekonomi, APBN dan APBD Jakarta Dikelola dengan Optimal
Rabu, 01 Oktober 2025 | 15:15 WIB

Dok, Istimewa
Kondisi ini diperkuat dengan APBN dan APBD yang terus dikelola secara optimal untuk memperkuat ekonomi Jakarta dan nasional, salah satunya melalui akselerasi belanja APBN. Belanja negara ini terus dioptimalkan perannya dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung program prioritas pemerintah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kondisi Ekonomi Makro & Kinerja APBN-APBD Jakarta hingga Agustus 2025
Inflasi
- Inflasi Agustus 2025 sedikit melandai namun tetap berada di rentang target sasaran, yakni 2,16% (yoy).
- Andil inflasi tertinggi berasal dari Air Minum PAM, Emas Perhiasan, dan Bawang Merah.
- Secara bulanan, Jakarta mengalami deflasi 0,05% akibat penurunan harga tomat, cabai rawit, dan bensin.
- Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada di zona optimis pada level 150,00.
- Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) berada di level 136,19.
- Indeks Ekspektasi Konsumen berada di level 163,81.
Hingga akhir Agustus 2025, realisasi mencapai Rp1.144,87 T atau 63,10% dari target, dengan rincian:
- Penerimaan Pajak: Rp866,56 T (56,57% dari target)
- PPh Non Migas: Rp353,93 T
- PPN & PPnBM: Rp212,67 T
- PPh Migas: Rp8,77 T
- PBB & Pajak Lainnya: Rp291,18 T
- Kepabeanan & Cukai: Rp14,51 T (55,39% dari target)
- Bea Masuk: Rp14,08 T (55,29%)
- Cukai: Rp0,43 M (60,41%)
- Bea Keluar: Rp6,94 M (23,15%)
- PNBP: Rp262,24 T (102,44% dari target)
- SDA Migas: Rp65,01 T
- SDA Non Migas: Rp75,58 T
- Laba BUMN: Rp11,83 T
- PNBP Lainnya: Rp71,28 T
- BLU: Rp38,52 T
Hingga 31 Agustus 2025, belanja tersalurkan Rp1.183,33 T atau 64,05% dari pagu, naik 9,87% (yoy).
- Belanja K/L: Rp393,90 T (51,08% dari pagu), naik 18,45% (yoy)
- Program Sembako: Rp8,19 T
- PKH: Rp5,35 T
- Alutsista Strategis: Rp8,13 T
- JKN/KIS: Rp4,12 T
- Belanja Non K/L: Rp610,68 T (58,35% dari pagu), naik 4,92% (yoy)
- Utamanya untuk subsidi listrik, LPG, dan pupuk.
- Transfer ke Daerah (TKD): Rp10,89 T (36,59% dari pagu), naik 29,73% (yoy)
- DAK Non Fisik: Rp245,15 M
- DAU: Rp30,08 M
- Hibah ke Daerah: Rp22,77 M
Hingga 31 Agustus 2025, APBD mencatat surplus dengan rincian:
- Pendapatan: Rp54,46 T (66,63% dari target), naik 29,95% (yoy).
- Belanja: Rp35,07 T (42,43% dari target), naik 2,67% (yoy).
- Peningkatan terutama pada belanja barang/jasa, subsidi, hibah, dan bansos.
- Surplus: Rp19,38 T, tumbuh 150,32% (yoy).
Kinerja APBN yang terakselerasi, terutama dari sisi belanja negara, mencerminkan optimalisasi peran fiskal sebagai instrumen stimulus untuk memperkuat aktivitas ekonomi. Sementara itu, kinerja APBD DKI Jakarta menunjukkan kapasitas fiskal daerah yang membaik, didukung pendapatan kuat dan belanja yang terukur.
Kolaborasi APBN dan APBD mencerminkan keterpaduan fiskal pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mempercepat pemerataan pembangunan.
BACA JUGA

Akselerasi Belanja APBN Terus Dukung Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat Jakarta
Selasa, 05 Agustus 2025 | 16:18 WIB
Akselerasi Kinerja APBN dan APBD Dukung Kesejahteraan Masyarakat Jakarta
Senin, 05 Mei 2025 | 13:26 WIB
Indra Karya Perluas Pasar NON-APBN
Senin, 15 Juli 2024 | 12:00 WIB