Talas Beneng Masuk Produk Ekspor Unggulan Kabupaten Pandeglang
Rabu, 23 September 2020 | 13:54 WIB

Talas Beneng
Ketua Asosiasi pelaku usaha Talas Beneng kabupaten Pandeglang Ardi Maulana menjelaskan permintaan untuk Daun Talas Beneng kering ke Australia dan Selandia baru mencapai 20 ton per bulan. "Sedangkan untuk permintaan produk umbi gaplek Talas Beneng sebanyak 40 ton ke India dan 50 ton ke Turki,“ jelasnya.
Selain itu Kabupaten pandeglang juga kebanjiran permintaan ekspor dari negara lain. Yaitu negara Malaysia berupa tepung talas sebanyak 50 ton per bulan. “Alhamdullilah di saat yang lain mengeluh dengan usaha nya di masa masa sulit seperti ini, pasar kami masih terus mendapatkan permintaan dari negara negara lain," tambah Ardi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S. Januardi mengatakan, pihaknya menggenjot hasil budidaya Talas Beneng karena sudah menjadi komoditas ekspor andalan dan sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pertanian. “Talas Beneng memiliki nilai ekonomi yang tinggi daripada tanaman lainnya. Karena hasil dari tanaman ini tidak ada yang terbuang mulai dari akar sampai daunnya,“ jelas Budi.
Ia yakin karena pemerintah pusat sudah menetapkan Talas Beneng ini diantara komoditas andalan untuk ekspor. Mulai dari tahun ini hingga lima tahun ke depan. “Bahkan berpeluang untuk bisa meningkatkan pendapatan petani karena seluruh bagian dari Talas beneng ini sangat bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi," tambah Budi.
Talas Beneng adalah tanaman yang tidak mengenal musim, bahkan tanaman ini ini semula dianggap tanaman yang bisa membuat gatal-gatal. Hasil penelitian mengungkapkan tanaman dengan nama latin xanthosoma undipes ini mempunyai kandungan yang sangat bermanfaat.
Di tempat yang berbeda, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi, mengatakan talas merupakan komoditas pangan alternatif yang mulai populer dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khusunya sebagai bahan pangan dan komoditas ekspor ke Belanda dan negara negara lain. Ini sebenarnya peluang kita untuk mengembangkan talas yang beorientasi ekspor. “Kita dorong terus petani agar mulai meningkatkan nilai tambah talas," ujarnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui arahan Menteri Pertaniuan Syahrul Yasin Limpo terus mendorong pengembangan pasar ekspor dalam rangka meningkatkan pendapatan petani sehingga petani kita tetap terus bersemangat untuk bertani.
BACA JUGA

Kepala BPJPH Haikal Hasan Gagas Pembentukan ASEAN Australia New Zealand Halal Forum
Sabtu, 03 Mei 2025 | 16:04 WIB
Perkuat Peran UPZ Masjid Untuk Mengentaskan Kemiskinan
Jumat, 02 Mei 2025 | 14:41 WIB
GM PLN Babel, Dini Sulistyawati Raih Women's Inspiration Award 2025, Buktikan Kepemimpinan Perempuan Tangguh di PLN
Kamis, 01 Mei 2025 | 11:54 WIB
Catat Kinerja Solid di Kuartal I Tahun 2025, Laba Bersih Jasa Marga Meroket 49,48%
Rabu, 30 April 2025 | 18:36 WIB