Langkah Delta Tirta Sidoarjo, Dari Layanan Menuju Kedaulatan Air Daerah
Selasa, 28 Oktober 2025 | 12:02 WIB
Dok, Istimewa
“Fokus kami jelas, memastikan air layak minum tersedia secara berkelanjutan dan berkeadilan,” sergah Ir. Dwi Hary Soeryadi, Direktur Utama Perumda Delta Tirta kepada TrustNews belum lama ini.
Langkah itu dimulai dari peningkatan mutu layanan berbasis inovasi, mulai dari digitalisasi sistem pengaduan, pemantauan tekanan air real-time, hingga pengujian kualitas air secara rutin bersama lembaga independen. Teknologi, lanjut Dwi Hary, kini bukan pelengkap, tapi jantung pelayanan publik yang efisien.
Agenda besar lainnya adalah perluasan infrastruktur dan cakupan layanan. Tahun 2025 akan menjadi awal percepatan pemanfaatan pipa distribusi utama (JDU) di zona merah, wilayah yang selama ini kesulitan air. Delta Tirta juga menyiapkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru serta peningkatan kapasitas IPA yang sudah ada melalui kerja sama investasi dengan pihak ketiga. “Kami membuka ruang kolaborasi, karena air untuk masyarakat tidak bisa ditunda oleh keterbatasan anggaran,” tambahnya.
Di sisi lain, Delta Tirta juga menatap serius efisiensi jaringan. Target penurunan Tingkat Kehilangan Air (TKA) menjadi prioritas. Melalui sistem Zonasi dan District Metered Area (DMA), perusahaan dapat mendeteksi kebocoran lebih cepat dan mengurangi air non-pendapatan. Pengembangan sistem SCADA memungkinkan tekanan jaringan dan distribusi air dipantau secara digital dari pusat kendali, menjadikan pengelolaan air di Sidoarjo semakin cerdas dan transparan.
Langkah-langkah tersebut menjadi fondasi menuju cakupan layanan 100% pada tahun 2045, sesuai instruksi Presiden. Dengan cakupan saat ini baru sekitar 34%, tahun 2025 menjadi awal fase akselerasi investasi dan perluasan jaringan. Analisis investasi jangka panjang hingga 2042 telah disiapkan bersama lembaga profesional, memastikan bahwa setiap wilayah Sidoarjo kelak memiliki akses air bersih yang setara.
Sejalan dengan peningkatan teknis, Delta Tirta juga menyiapkan fondasi integritas kelembagaan. Tahun 2025 akan menjadi awal penerapan KPI (Key Performance Indicator) secara menyeluruh, sekaligus persiapan meraih sertifikasi ISO 9001:2015 (Manajemen Mutu), SNI ISO 37001:2016 (Anti Rasuah), dan sertifikasi halal untuk menjamin kepercayaan publik. “Air itu suci, maka tata kelolanya juga harus bersih,” tegas Dwi Hary.
Implikasinya bagi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sangat nyata. Peningkatan cakupan layanan dan efisiensi operasional akan menaikkan jumlah pelanggan dan potensi pendapatan. Dengan biaya kebocoran yang menurun dan pelayanan yang makin dipercaya masyarakat, margin keuntungan perusahaan diproyeksikan tumbuh, yang berarti kontribusi PAD meningkat secara signifikan. Selain itu, proyek-proyek infrastruktur baru, dari pembangunan IPA hingga perluasan jaringan distribusi, juga akan membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi daerah.
“Target kami bukan hanya menambah pelanggan, tapi menumbuhkan kepercayaan. Karena dari air yang mengalir itulah, masyarakat bisa merasakan hadirnya pemerintah dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Dwi Hary dengan tenang namun penuh makna. (TN)
BACA JUGA
Tirta Penataran Kabupaten Blitar Bangkit, Raih Capaian Sehat BPKP
Rabu, 29 Oktober 2025 | 13:01 WIB
Optimisme Tirta Taman Sari Menangkap Peluang Bisnis
Senin, 13 Oktober 2025 | 12:57 WIB
Tirta Patria Blitar Kedepankan Layanan Air Minum Andal dan Modern
Kamis, 18 September 2025 | 22:51 WIB