GARDA TERDEPAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI JAWA TENGAH

TRUSTNEWS.ID - Bukan sekadar mitra, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), kini menjadi garda terdepan dalam membantu pemerintah daerah menangani berb agai persoalan sosial, terutama kemiskinan struktural dan kultural yang masih membayangi banyak wilayah di Jateng.

“Kami bukan sekadar bekerjasama, tapi turut ambil alih peran-peran pemer intah dalam hal yang bisa kami kontri busikan langsung. Ini bentuk kontribusi nyata, bukan hanya formalitas,” ungkap Ketua Baznas Jateng Dr. Ahmad Darodji kepada Trustnews belum lama ini.

Dalam praktiknya, Baznas Jateng menerapkan skema penyaluran dana zakat secara proporsional, yakni 50% untuk kebutuhan konsumtif seperti bantuan bencana, beasiswa, pembangunan masjid, serta bantuan difabel. Sementara 50% sisanya dialokasikan untuk program produktif, seperti pelatihan kerja dan pemberdayaan UMKM.

Sejak 9 tahun terakhir, Baznas melatih lebih dari 14.500 orang melalui berbagai pelatihan kerja. Sebagian besar peserta kini telah bekerja di dalam dan luar negeri, termasuk di Arab Saudi, Malaysia, Brunei, dan Singapura. “Kita bekerjasama dengan Kementerian PUPR, menghasilkan tenaga konstruksi bersertifikat, bukan sekadar ‘tukang’,” jelas Darodji.

Di sisi lain, Baznas juga memberikan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM kecil, melalui sistem pendampin gan oleh penyuluh agama. Pendampingan ini terbukti efektif menjaga penggunaan dana tetap tepat sasaran. “Error margin nya hanya 5-10%. Bahkan banyak yang usahanya berkembang, dari dua meja jadi empat, dari dua karyawan jadi lima,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Baznas juga menangani program perbaikan rumah tidak layak huni, stunting, hingga jambanisasi. Tahun 2024, Baznas membiayai renovasi 750 rumah dan pembangunan 250 jamban. Mereka juga memproduksi 120.000 kaleng daging dari hasil kurban, yang kemudian disalurkan kepada keluarga rentan stunting.

Kontribusi Baznas ini bahkan diakui secara resmi oleh pemerintah. Dalam buku kenangan yang dibuat saat akhir masa jabatan Gubernur sebelumnya, 10% dari isinya didedikasikan untuk apresiasi terh adap Baznas. “Gubernur sampai menyam paikan langsung terima kasih atas peran besar Baznas dalam menanggulangi kemi skinan,” tutup Darodji. (TN)