Bright PLN Batam Surplus Listrik
Senin, 15 Juli 2024 | 13:15 WIB
Untuk mencapai visi tersebut, Bright PLN Batam harus memenuhi beberapa faktor. Seperti kesiapan energi di setiap margin diatas 30% dan mendukung nett zero emission.
"PLN Batam ini membangun green energy dengan membangun dan Kerjasama PLTS floating, PLTS ground mounted, PLTS rooftop dengan total daya yang sudah kontrak dengan kami 35 MFMWTIC," ujar Muhammad Irwansyah Putra, Direktur Utama PT PLN Batam kepada TrustNews.
"Untuk membangun infrastruktur PLN membangun PV solar manufaktur, dan kerjasama dengan pengembang-pengembang karena di Batam ini bukan satu wilayah usaha., Kita kerjasama agar investor tidak ada keraguan bahwa PLN Batam sangat mendukung infrastruktur khusus untuk di bagian energinya" paparnya.
Bright PLN Batam, lanjutnya, terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan listrik di wilayah Kepulauan Riau. Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, Bright PLN Batam telah melakukan berbagai Langkah strategis yang mencakup peningkatan infrastruktur, digitalisasi, dan pengembangan energi terbarukan.
"Kami terus melakukan berbagai inovasi dan perbaikan infrastruktur agar dapat memberikan layanan listrik yang lebih baik," ujarnya.
"Kami terus melakukan berbagai inovasi dan perbaikan infrastruktur agar dapat memberikan layanan listrik yang lebih baik," tambahnya.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan industri di Batam, menurutnya, PLN Batam pada 2023 telah menambah kemampuan pembangkit sebesar 75 MW. Dengan tambahan ini, maka saat beban puncak masih memiliki riset margin 11%.
"Secara hitung-hitungan PLN Batam punya daya pasok 727 MW, dengan perkiraan beban puncak tertinggi 569 MW, sehingga PT PLN Batam masih memiliki cadangan daya yang cukup. Tahun ini akan bertambah lagi pembangkit support sistem 150 MW, jadi boleh disampaikan kekhawatiran pihak investor terkait pasokan energi listrik tidak perlu dikhawatirkan lagi," ungkapnya.
Dirinya mengungkap, PLN Batam pernah menghadapi beberapa tantangan yang cukup tinggi, yakni masalah tarif yang tidak pernah berubah. Namun, akhirnya per 1 Juli ini sudah ada ketentuan tarif adjustment yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sementara, dalam pengelolaan ada 3 komponen untuk mendapatkan biaya pokok listrik, yakni kurs rupiah dari tahun 2017-2024 yang sudah naik 17,6%, harga bahan bakar batu bara naik 17,2% dan gas 10,2%.
"Kami mengikuti trend yang ada di sisi hilir, kami dipatok dengan harga dengan tantangan yang ada ini PLN Batam ini membutuhkan terobosan," ungkapnya.
Terobosan yang dimaksud adalah PLN Batam melakukan sejumlah ekspansi. Sebut saja ekspansi maintenance pembangkit di pulau kecil, ekspansi, kerjasama dengan pengembang PLTS di Jabar, ekspansi untuk mengadakan pembangkit untuk sistem di Indonesia yang terkendala ada 9 lokasi yang ada dari mulai aceh - sulawesi.
"Kami ekspansi juga terkait IT, karena kami ta6u PLN ada anak perusahaan yang bergerak di sisi transformasi. Kami join juga untuk sama-sama mengembangkan, kalua bahasa kami di PLN di luar KWH. Kami melihat peluang bisnis bukan hanya di Batam saja," ujarnya.
"Dalam pengelolaan bisnis, kami berharap visi yang sudah ditetapkan PLN menjadi pilihan pertama dan Perusahaan terbaik di Asia Tenggara ini bisa terpenuhi," pungkasnya. (TN)
BACA JUGA