PLN Nusa Daya: Membawa Perubahan Nyata
Kamis, 19 Juni 2025 | 18:58 WIB

Dok, Istimewa
Di pulau-pulau besar seperti Jawa dan Sumatra, jaringan listrik mengalir tanpa henti, menyusup ke kota-kota, menyinari industri, dan menyokong kehidupan urban yang tak pernah tidur. Energi bersih mulai tumbuh di sela-sela gedung pencakar langit, dan kata “transisi” menjadi jargon yang akrab di ruang-ruang kebijakan.
Namun, di pulau-pulau kecil yang kerap terlupa, malam masih disambut keheningan atau dengung genset tua berbahan solar. Listrik bukan jaminan, melainkan keberuntungan yang bergantung pada cuaca dan ketersediaan pasokan bahan bakar.
Indonesia memang melangkah menuju energi bersih, tapi tidak semua daerah berjalan dalam langkah yang sama cepat.
Di tengah ketimpangan itu, PLN Nusa Daya hadir sebagai penggerak nyata. Bukan sekadar penyambung slogan, mereka fokus pada sistem kelistrikan terpencil, menjadikan energi terbarukan kebutuhan dasar masyarakat di garis terluar Nusantara.
Sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero), entitas ini fokus pada sistem kelistrikan terpencil dan isolated, menjadikan inovasi energi terbarukan bukan sekadar proyek percontohan, tapi sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
“Tantangan terbesar kami bukan teknologi, tapi geografi dan logistik. Namun justru di situlah nilai perjuangannya,” ujar Feby Joko Priharto, Direktur Utama PLN Nusa Daya kepada TrustNews.
“Kami hadir untuk memastikan bahwa listrik yang andal dan bersih tidak hanya dinikmati oleh pusat-pusat kota, tapi juga oleh desa-desa yang berada paling jauh dari ibu kota provinsi sekalipun,” paparnya.
Tahun 2025 menjadi tonggak transformasi energi di wilayah terpencil. PLN Nusa Daya mempercepat pembangunan PLTS hybrid, menggabungkan tenaga surya, PLTD efisien, dan Battery Energy Storage System (BESS). Teknologi ini mengurangi ketergantungan pada BBM, memastikan listrik tetap menyala saat malam atau cuaca buruk.
Proyek strategis PLN Nusa Daya terlihat di Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan BESS mendukung kelistrikan berbasis energi terbarukan yang mandiri. Tak hanya IKN, pulau seperti Maratua di Kalimantan Timur dan gugusan pulau di Nusa Tenggara juga merasakan kehadiran listrik ramah lingkungan.
“Hingga pertengahan 2025, kami mengelola 26.045 MW kapasitas pembangkit berbasis EBT,” ujarnya.
“Ini hasil kerja keras tim di lapangan, kemitraan dengan teknologi global seperti Huawei, dan dukungan pemerintah daerah,” tambahnya.
Meski demikian, jalan yang ditempuh PLN Nusa Daya tidak bebas hambatan. Medan yang berat, keterbatasan jaringan eksisting, hingga cuaca ekstrem menambah kerumitan dalam setiap proyek.
“Perusahaan tentu tidak tinggal, bagi kami bagaimana menjawab tantangan dengan kerja nyata,” ungkapnya.
“Dengan sistem modular, monitoring digital, dan pelatihan komunitas lokal, kami mulai menata jaringan listrik mikro yang mampu berdiri sendiri (mikrogrid),” tambahnya.
PLN Nusa Daya juga mengembangkan smart microgrid, sistem jaringan cerdas yang memungkinkan pengelolaan energi secara lokal. Melalui aplikasi digital, teknisi dan komunitas setempat dapat memantau kinerja pembangkit secara real-time, meminimalkan gangguan, dan meningkatkan efisiensi.
Bagi Feby, indikator keberhasilan PLN Nusa Daya tidak semata pada kapasitas, tapi juga mencakup penurunan konsumsi BBM tahunan, peningkatan bauran EBT, stabilitas pasokan (SAIDI/SAIFI rendah), penyelesaian proyek tepat waktu, serta kepuasan pelanggan dan dukungan lokal.
Selain teknologi, menurutnya, PLN Nusa Daya juga fokus pada dampak sosial-ekonomi. Di Maluku, listrik dari PLTS hybrid memungkinkan nelayan menyimpan ikan lebih lama dengan kulkas bertenaga listrik, meningkatkan pendapatan mereka. Di Nusa Tenggara Timur, UMKM berbasis kerajinan tangan kini bisa beroperasi malam hari, memperluas pasar mereka. Sekolah-sekolah di wilayah terpencil kini menggelar kelas daring, dan Puskesmas dapat menyimpan vaksin dengan aman, memperkuat layanan kesehatan.
“Yang paling membanggakan bukan hanya ketika proyek rampung, tapi ketika kami melihat UMKM bisa beroperasi malam hari, sekolah bisa mengadakan kelas daring, atau Puskesmas bisa menyimpan vaksin dengan aman,” ucap Feby.
“Itulah makna listrik yang sesungguhnya: membawa perubahan nyata,” pungkasnya.
(TN)
BACA JUGA

PLN UID Jawa Timur Siapkan Listrik Andal, Bersih, dan Dorong Ekonomi Daerah
Kamis, 19 Juni 2025 | 19:19 WIB
PLN UID Jateng & DIY Teguhkan Semangat Hari Lahir Pancasila Melalui Lomba Karya Inovasi 2025
Kamis, 19 Juni 2025 | 19:14 WIB
PLN Dukung Kemandirian Peternak Boyolali Lewat Listrik Andal di Momen Hari Lahir Pancasila
Kamis, 19 Juni 2025 | 19:13 WIB