Instruktur Modalitas dan Garda Terdepan Menciptakan Tenaga Kerja Sesuai Kebutuhan Pasar Kerja
Kamis, 13 Juni 2024 | 15:53 WIB
Dok, Istimewa
Dalam hal ini, upaya yang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk mendongkrak skill para instruktur tersebut dengan melakukan Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN). Melalui kompetisi, Instruktur akan tertantang untuk terus meng-upgrade dan mengembangkan kompetensinya tidak hanya dalam hard skill atau kemampuan teknis, tetapi juga dalam soft skill yang dimiliki.
"Dengan adanya kompetisi, Instruktur akan tertantang untuk menciptakan inovasi yang semakin variatif dan sesuai perkembangan zaman, sehingga lulusan dari pelatihan kompetensi memiliki kualitas yang mumpuni dan siap berkontribusi di pasar kerja," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Menaker Ida Fauziyah melanjutkan, selain menjadi garda terdepan, instruktur juga merupakan modalitas untuk menciptakan dan menumbuhkan calon tenaga kerja peserta pelatihan yang kompetensinya sesuai dengan kebutuhan saat ini.
"Tujuan akhir KKIN ini, adalah agar instruktur bisa terus berkembang dan maju dalam memberikan ilmu dan pelayanannya kepada peserta pelatihan kompetensi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan instruktur pemerintah atau jabatan fungsional instruktur sejak ditetapkannya Peraturan Menpan-RB Nomor 82 Tahun 2020, telah mendorong transformasi instruktur menjadi jabatan profesional.
"Artinya instruktur sudah tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Instruktur dalam menjalankan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab sesuai kewenangannya harus dilaksanakan secara profesional," katanya.
Adapun ciri-ciri instruktur profesional yakni: memiliki kaidah yang tinggi, memiliki jiwa loyalitas kepada masyarakat, memiliki keahlian dan keterampilan tinggi, memiliki kewajiban karir dan kepribadian tinggi, dan memiliki keahlian yang baik dalam perancangan program kerja sebagai komponen organisasi dari kariernya.
"Selain itu sebagai seorang profesional, Instruktur juga harus memiliki nilai-nilai dasar seperti: kejujuran, integritas, loyalitas, akuntabilitas, objektivitas, transparansi, ketaatan pada hukum dan mampu untuk menjaga informasi yang bersifat rahasia," ujarnya.
Wadah Para Instruktur Maupun Trainer
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi melanjutkan, selain kompetisi keterampilan, pihaknya akan merencanakan kompetisi inovasi-inovasi Instruktur.
"Kompetisi ini memotivasi instruktur untuk terus semangat, berkarya dan menemukan inovasi-inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjawab tantangan digitalisasi revolusi industri 4.0," kata Anwar Sanusi pada pembukaan KKIN IX Regional Wilayah Tengah I, di Balai Besar Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, Kalimantan Timur. Anwar Sanusi melanjutkan dalam rangka mencapai Indonesia Emas dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten melalui pelatihan kerja Tahun 2045, Kemnaker memiliki tanggung jawab besar untuk mempersiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing.
Untuk menggelar pelatihan kerja berkualitas, instruktur harus terus dibekali dengan motivasi, pengetahuan dan keahlian yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan pasar kerja. Instruktur diharapkan dapat terus meng-upgrade kemampuannya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan optimal.
"Ajang KKIN ini menjadi wadah bagi para instruktur maupun trainer untuk saling berkompetisi, saling mengapresiasi, saling belajar dan memotivasi karena sekalipun berbeda lembaga namun memiliki tugas yang sama untuk menciptakan SDM unggul dan berkualitas," katanya.
KKIN IX selain diikuti kompetitor (peserta kompetisi) yang berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja Pemerintah yaitu BBPVP Bekasi, BBPVP Serang, BPVP Samarinda, BPVP Bantaeng dan seluruh binaannya, tetapi juga dari Lembaga pelatihan kerja swasta dan dunia industri.
KKIN Regional wilayah Tengah I diikuti oleh 140 kompetitor dari 14 bidang keahlian. Yakni Instalasi Listrik, Elektronika, Pendingin dan Tata Udara, Otomotif Sepeda Motor, Otomotif Kendaraan Ringan, Desain Grafis, Perancangan Rekayasa Mekanik CAD, Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis, Tata Busana, Kecantikan, Pelayanan Restoran, Pembuatan Kabinet dan Barista.
"Kompetensi instruktur yang dikompetisikan meliputi kompetensi metodologi pelatihan kerja dan kompetensi bidang keahlian. Keahlian Barista dan Pembuatan Kabinet merupakan dua bidang yang kali pertama diperlombakan dalam ajang KKIN ke IX, " kata Plt Sekretaris Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Muhammad Ali selaku ketua panitia pelaksana KKIN, M. Ali Hapsah.
Anwar Sanusi melanjutkan, KKIN tahun 2024 untuk tingkat Regional Wilayah Barat 1 pelaksanaannya telah usai. Bagi pemenang, atau juara I akan mengikuti KKIN tingkat nasional.
"Saya berharap kepada pimpinan satuan kerja yang instrukturnya berhasil melangkah ke tingkat Nasional memberikan perhatian khusus dan memberikan motivasi sehingga nantinya akan dapat bersaing dengan maksimal di Tingkat Nasional," katanya.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada BPVP Padang, dewan juri, penyelia, tim teknis, dan panitia yang telah bekerja keras menyukseskan pelaksanaan kompetisi tersebut. "Semoga dengan berakhirnya kegiatan KKIN ini tidak menyurutkan langkah dan semangat kita semua untuk selalu berkompetisi dengan sehat dan integritas," katanya.
KKIN Regional wilayah Barat 1 diikuti oleh 140 kompetitor (peserta kompetisi) dari 14 bidang keahlian. Yaitu berasal dari BBPVP Medan, BPVP Aceh, BPVP Padang, dan BPVP Belitung, yang semuanya melibatkan BLK UPTD, BLK Komunitas, LPK binaan, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Bidang keahlian yang dikompetisikan adalah instalasi listrik, elektronika, pengelasan, pendingin dan tata udara, otomotif sepeda motor, otomotif kendaraan ringan, desain grafis, mechanical engineering design CAD, IT software solution for business, tata busana, kecantikan, pelayanan restoran, pembuatan kabinet, dan barista.
BACA JUGA