Tingkatkan Kompetensi Dan Daya Saing Menghadapi Dinamika Dunia Ketenagakerjaan

Hasan, trustnews.id
Senin, 13 Mei 2024 | 17:56 WIB


Tingkatkan Kompetensi Dan Daya Saing Menghadapi Dinamika Dunia Ketenagakerjaan
Dok, Istimewa
TRUSTNEWS.ID,. - “Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten.” Tema inilah yang diusung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) pada awal bulan Mei 2024, (1/52024) di PT Puninar Logistic, Cilincing, Jakarta Utara. Tema tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mengajak pekerja/buruh untuk menatap masa depan dunia ketenagakerjaan yang lebih cemerlang.

Apalagi, perkembangan teknologi dan informasi sangat mempengaruhi masa depan dunia ketenagakerjaan yang dipenuhi dengan berbagai tantangan. Termasuk dinamika dunia usaha dan dunia industri.

Fenomena tersebut tercermin dari kondisi saat ini yang telah memasuki era digitalisasi. Karena itu, kualitas, kompetensi dan daya saing yang dimiliki pekerja/buruh menjadi tolak ukur masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia. Hal ini juga akan berperan besar terhadap daya saing bangsa.

“Masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh kita. Oleh karenanya, secara khusus, saya mengajak teman-teman pekerja/buruh untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi dan daya saing,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Ada dua tujuan utama peningkatan kompetensi dan daya saing bagi pekerja/ buruh. Yaitu, pertama: meningkatkan keterampilan, keahlian, kemampuan, dan kapasitasnya sehingga dia mampu meningkatkan karirnya. Kedua: peningkatan kompetensi dan daya saing bertujuan untuk membekali diri dengan berbagai keterampilan dan kompetensi yang dapat digunakan untuk alih profesi.

“Kedua hal tersebut sangatlah penting agar pekerja/buruh dapat terus survive menghadapi dinamika dunia ketenagakerjaan yang semakin dinamis dan kompetitif. Untuk menghadapi masa depan ketenagakerjaan, menjadi terampil saja tidak cukup. Kita harus terus menerus mengasah diri, meningkatkan kapasitas diri, agar kita selalu bisa beradaptasi dengan perubahan,” tambah Menaker.

Membangun 8 BLK Komunitas

Pemerintah melalui Kemnaker telah melakukan berbagai langkah dan strategi untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing pekerja/buruh di tanah air. Seperti mengadakan pelatihan vokasi melalui program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas.

Kemnaker telah membangun 8 BLK Komunitas yang didirikan bagi serikat pekerja/serikat buruh. Jumlah BLK Komunitas ini masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pekerja/buruh yang ada. Karena itu, Kemnaker akan terus memperluas instrumen-instrumen ini agar kualitas pekerja/buruh yang dimiliki lebih mumpuni.

“Segala upaya akan lakukan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing pekerja/buruh di tanah air,” katanya.

Kemnaker juga memiliki BLK atau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang tersebar di seluruh Indonesia jika pekerja/buruh yang ingin meningkatkan keterampilan dan kompetensi.

Karena berbagai instrumen peningkatan keterampilan yang disediakan tidak hanya untuk membekali keterampilan (skilling) bagi angkatan kerja baru. Akan tetapi juga untuk meningkatkan keterampilan (up skilling) dan alih keterampilan (re-skilling) bagi angkatan kerja lama atau pekerja/ buruh.

“Kami sadar bahwa berbagai instrumen tersebut belumlah mencukupi untuk memfasilitasi seluruh pekerja/buruh di Indonesia. Oleh karenanya, saya juga mengajak kementerian/lembaga, Pemda, dan pihak-pihak terkait untuk bersamasama menjadikan topik peningkatan kompetensi pekerja/buruh ini sebagai isu bersama,” tutup Ida Fauziah.