Koperasi KPRI Bhakti Praja Jateng Terus Bertumbuh
Senin, 13 Mei 2024 | 16:32 WIB
Dok, Istimewa
Sementara itu, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh selama satu tahun juga sudah melampaui target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2023, targetnya sebesar Rp7,09 miliar, namun realisasinya mencapai Rp7,2 miliar. Adapun pendapatan selama tahun 2023 juga mengalami peningkatan.
Pada tahun 2022, pendapatannya hanya sebesar Rp13,5 miliar, sedangkan di tahun 2023, jumlahnya meningkat menjadi Rp13,8 miliar atau naik 2,46%.
Sujarwanto Dwiatmoko, Ketua Koperasi KPRI Bhakti Praja Jateng, mengatakan, rasio keuangan Koperasi KPRI Bhakti Praja menunjukkan kondisi yang sehat. Hal ini dibuktikan dengan persentase likuiditas atau kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, yang mencapai angka 153,62%.
"Artinya, bila ada kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan jangka pendek, uangnya berlebih sebanyak 53,62 persen," ujar Sujarwanto Dwiatmoko kepada Trust News.
Selain keuangan koperasi, lanjutnya, peningkatan juga terjadi pada jumlah keanggotaannya. Pada tahun 2022, jumlah anggota koperasi tercatat sebanyak 6.470 orang, kemudian di tahun 2023, anggotanya menjadi 6.644 orang atau naik 2,69%. Ribuan anggota koperasi tersebut, terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 4.726 orang, pekerja harian lepas 264 orang, pensiunan 284 orang, serta umum 1.370 orang.
"Kami tidak hanya melayani pegawai negeri saja tapi juga masyarakat umum, saat ini pegawainya masih di angka 70-80% dan sisanya masyarakat umum," jelasnya.
"Untuk pelayanan kita ada 2 cabang di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang," tambahnya.
Lebih jauh dikatakannya, kegiatan usaha Koperasi KPRI Bhakti Praja terdiri dari Unit Simpan Pinjam, Unit Pertokoan, UKM Mart (Unit Simpan Pinjam Cabang Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang) dan Unit Aneka Usaha, meliputi:Fotocopy, Persewaan Mobil, Arisan (sepeda motor, mobil dan barang lainnya yang dibutuhkan oleh anggota), Rumah Kost atau Pondokan dan Kantin.
"Koperasi kita tidak hanya terfokus di simpan pinjam tapi juga masuk ranah lain. Kita juga menanamkan saham di PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) sebesar 0,16%, Jamkrida Jateng sebesar 1,36% dan di PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC)," ungkapnya.
Adapun keuntungan yang didapatkan anggota Koperasi KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah, menurutnya, sangat beragam mulai dari SHU (sisa hasil usaha), tunjangan lebaran, voucher belanja dari koperasi hingga bantuan pendidikan untuk anak yang berprestasi.
"Kalau dia menjadi anggota bisa meminjam bunganya hanya 9% flat, kemudian untuk bantuan ibadah bunganya 7% per tahun. Kalau bukan anggota maka dikenakan bunga 18%, jika nilai pinjamannya di atas Rp100 juta, masih bisa nego terkait besaran bunga. Kalau dia pegawai jaminannya SK dan masyarakat umum jaminannya BPKB, sertifikat dan lainnya," pungkasnya.
BACA JUGA