KPw BI Kalbar Dorong Penguatan Investasi Dan UKM
Jumat, 09 Februari 2024 | 17:52 WIB
Dok, Istimewa
Hal ini dimaksudkan untuk menambah wawasan pelaku usaha dan pengambil kebijakan terkait strategi pemetaan proyek-proyek strategis potensial daerah untuk dieksplorasi lebih lanjut sehingga dapat dikonversi menjadi proyek unggulan daerah yang atraktif dan ready to offer.
Sejalan dengan hal tersebut, terutama dalam upaya menggeliatkan sektor perekonomian daerah, KPw BI Kalbar juga aktif mendorong hilirisasi minerba dan non-minerba melalui diseminasi stimulus berupa Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) kepada perbankan di Kalimantan Barat. Tujuannya untuk mendorong pembiayaan dalam rangka hilirisasi (minerba, pertanian, perkebunan dan perikanan), termasuk juga sektor perumahan, pariwisata, ekonomi kreatif, UMKM, KUR dan keuangan hijau.
Upaya pengembangan UMKM juga terus dilakukan melalui dukungan pengembangan dari berbagai sektor, mulai dari sektor makanan dan minuman, wastra, kerajinan tangan, hingga pariwisata. Selain itu, dalam rangka pemulihan ekonomi Kalbar, Bank Indonesia mengusung program pengendalian inflasi yakni GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan) bersinergi dengan TPIP/TPID untuk bersama mengendalikan inflasi khususnya pangan, mulai dari sektor hulu hingga hilir.
Beberapa dukungan real dalam pengendalian inflasi pangan sebagai akar pemulihan ekonomi Kalbar antara lain melalui 4K (Keterjangkauan Harga melalui GPM/OP, Ketersediaan Pasokan melalui pengembangan sisi hulu, pelatihan, dan pemberian PSBl alsintan saprotan). Kelancaran Distribusi melalui pemberian dukungan fasilitas ongkos angkut dan penyusunan KAD Pengendalian Pangan, dan Komunikasi Efektif melalui penguatan sinergi dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.
KPw Bl Kalbar juga aktif mendorong digitalisasi hingga ke pasar tradisional melalui program Sehat-Inovatif-Aman-Pakai QRIS (SIAPQRIS). KPw BI terus mensosialisasikan kepada pedagang pasar bekerjasama dengan perbankan.
Sebagai bentuk apresiasi pasar SIAP QRIS, KPw BI melaksanakan launching SIAP QRIS 19 (sembilan belas) Pasar tradisional pantauan Kemendag yang tersebar di 14 (empat belas) Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar pada pembukaan Saprahan Khatulistiwa Tahun 2022.
Terkait UMKM, Bank Indonesia dalam mendorong inklusivitas pelaku usaha kecil dan mikro ini melalui digitalisasi secara end-to-end untuk mendukung kelancaran arus distribusi produk dan menjaga stabilitas harga di masyarakat.
Bank Indonesia dalam mengembangkan UMKM membagi dalam 5 (lima) tahapan mulai dari Kelompok Subsisten, UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital, dan UMKM Ekspor. Salah satu pengembangan UMKM ke arah digital berada pada tahap UMKM Digital, dimana Bank Indonesia mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital, pemasaran secara online,dan transaksi pembayaran digital (salah satunya menggunakan QRIS).
Melalui pelatihan onboarding yang diadakan tahunan, Bank Indonesia membagi UMKM ke dalam 2 (dua) kelas pelatihan meliputi UMKM Potensial dan UMKM Unggulan. Kedua kelas ini dibedakan berdasarkan pemanfaatan pemasaran online yang telah dilakukan. Onboarding UMKM Potensial diperuntukan bagi UMKM peserta yang baru memiliki akun pemasaran online atau pemasaran online yang belum optimal.
Sedangkan onboarding UMKM Unggulan diberikan kepada UMKM yang telah mengikuti onboarding tahun sebelumnya dan untuk optimalisasi kinerja pemanfaatan marketplace.
BACA JUGA