Geliat KPw BI Sumsel Terapkan 4K
Senin, 15 Juli 2024 | 13:49 WIB
Pertama, Ketersediaan Pasokan. KPw BI Sumsel melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan beberapa daerah untuk komoditas yang masih defisit, seperti cabai dan bawang merah serta komoditas yang surplus, seperti beras.
Adapun beberapa daerah yang sudah terjalin kerjasama, seperti Bengkulu, Pangkal Pinang, Nganjuk, NTB, serta Jakarta. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (KPw BI Sumsel) berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan beberapa upaya pengendalian inflasi melalui strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif) dalam rangka mendukung TPID.
Pertama, Ketersediaan Pasokan. KPw BI Sumsel melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan beberapa daerah untuk komoditas yang masih defisit, seperti cabai dan bawang merah serta komoditas yang surplus, seperti beras.
Adapun beberapa daerah yang sudah terjalin kerjasama, seperti Bengkulu, Pangkal Pinang, Nganjuk, NTB, serta Jakarta. GSMP Goes to School and Goes to Office bertujuan membantu produktivitas pertanian dengan bantuan alsintan serta bibit kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Wanita Tani, dan Pondok Pesantren sebagai produsen.
Salah satu yang pernah diberikan KPw BI Sumsel adalah bantuan mesin penghasil pupuk organik yang berkontribusi dalam pemecahan rekor MURI atas Pembuatan Pupuk Arang Sekam dan Asap Cair Menggunakan Alat Produksi Terbanyak (100 mesin penghasil pupuk organik) dalam ajang Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XV Provinsi Sumsel.
Dalam upaya menjaga ketersediaan pasokan, KPw BI Sumsel melaksanakan sidak pasokan ke distributor besar, pasar tradisional, dan ritel, termasuk pengawasan penyaluran beras SPHP.
Kedua, Keterjangkauan Harga. KPw BI Sumsel melaksanakan Launching Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPISS) yang dibarengi dengan kegiatan Operasi Pasar Murah Serentak Se-Sumatera Selatan yang dilakukan di 18 titik lokasi di 17 Kab/Kota di Sumatera Selatan.
GPISS termasuk pelaksanaan pasar murah setiap Senin, Selasa, dan Kamis.
Ketiga, Kelancaran Distribusi. KPw BI Sumsel mengajak partisipasi BUMN, BUMD, swasta (termasuk BMPD), perbankan, apparat TNI dan Polri serta instansi lainnya dalam subsidi harga, subsidi angkutan, maupun subsidi operasional lain dalam rangka pelaksanaan pasar murah serentak se Sumatera Selatan.
Keempat, Komunikasi Efektif. KPw BI Sumsel mengikuti rapat koordinasi secara rutin TPID Provinsi Sumsel dan Kab/Kota, termasuk Rakornas Pengendalian inflasi bersama Kemendagri.
KPw BI Sumsel melaksanakan High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka pengendalian inflasi. KPw BI Sumsel juga melakukan komunikasi kepada masyarakat, melalui rilis infografis, siaran pers, dan himbauan bijak belanja oleh tokoh masyarakat dalam rangka menjaga ekspektasi masyarakat terhadap inflasi. Publikasi dilakukan melalui media sosial Bank Indonesia dan melalui media massa di Sumatera Selatan.
Berbagai upaya pengendalian inflasi tersebut mendukung pencapaian inflasi Sumatera Selatan yang masih berada dalam sasaran inflasi nasional yang telah ditetapkan. Selain itu, berbagai pencapaian juga telah diperoleh, seperti predikat TPID Kabupaten/Kota Terbaik yang diperoleh oleh TPID Kota Palembang, insentif fiscal yang diperoleh Kab. Banyuasin, Ogan Ilir, OKU Timur, serta Kota Pagar Alam, Piala Penghargaan Pembangunan Daerah 2023 Kategori Perencanaan dan Pencapaian Terbaik Tingkat Provinsi atas program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), dan rekor MURI atas pembuatan pupuk arang sekam pendukung produktivitas klister pangan.
BACA JUGA