Prioritas PDASRH Memulihkan Kesehatan 108 DAS

Hasan, trustnews.id
Senin, 15 Januari 2024 | 16:12 WIB


Prioritas PDASRH Memulihkan Kesehatan 108 DAS
Dok, Istimewa
TRUSTNEWS.ID - Yang terjadi saat ini banyak sekali masalah kerusakan yang terjadi pada bagian hulu sungai diakibatkan rusaknya vegetasi yang ada di sekitaran sungai diakibatkan ulah manusia sendiri yang memanfaatkan lahan tanpa ada upaya untuk revegetasi kembali. Salah satu contoh kegiatan warga yang menjadi penyebab rusaknya vegetasi lingkungan sungai antara lain pemanfaatan lahan untuk pertanian warga yang sifatnya hanya musiman dan penebangan pohon bersifat ilegal. Ada juga akibat pembukaan lahan untuk pemukiman.

“Makanya DAS ini sebenarnya memiliki kaitan erat dengan pengelolaan tata ruang daerah, dan kami berharap DAS ini terintegrasi dari mulai daerah maupun nasional,” Dyah  Murtiningsih, M.Hum., Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), KLHK. kepada Trustnews. Sebab, lanjutnya, tanpa ada upaya untuk mengembalikan kesehatan DAS, mengakibatkan menurunnya fungsi dari hidrologi DAS yaitu kemampuan tanah untuk melakukan proses penyerapan penyimpanan dan pengaliran air. Tanpa diadakannya  rehabilitasi DAS, masalah tersebut berakibat semakin besarnya potensi timbulnya bencana hidrologis seperti banjir, tanah longsor dan bencana kekeringan.

Indikator dari kelayakan sebuah DAS yang baik adalah ketersediaan air dengan kualitas dan kuantitas untuk keperluan sehari-hari, menjaga kondisi tanah dan fungsi lahan serta meminimalisir bencana-bencana yang bersifat hidrologis seperti erosi, banjir dan kekeringan. Terpenuhinya kesehatan dari DAS menjadi salah satu faktor utama terjaganya kesejahteraan masyarakat di sekitar lingkungan sungai. Apabila kondisi DAS baik maka masyarakat sekitar pun akan mendapatkan dampak yang baik pula, begitupun sebaliknya.

Menurut Dyah, saat ini ada Ada 108 DAS di seluruh Indonesia yang menjadi prioritas untuk dipulihkan melalui berbagai intervensi rehabilitasi baik RHL, UPSA, KBR, Bitprod dan kegiatan-kegiatan lainnya Guna merehabilitasi ini diibutuhkan sosialisasi khusus untuk menggugah langsung pemahaman masyarakat akan dampak yang terjadi. Pihaknya, setiap melakukan pengawasan, secara otomatis juga mengedepankan sosialisasi khusus. Aktivitasnya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Dalam upaya ini kami juga membagikan pohon kepada masyarakat untuk ditanami. Satu KTP bisa dapat 25 pohon. Fungsi rehablitasi ini ada tiga yakni ekologi, ekonomi dan sosial. Tujuannya bisa tercapai maksimal serta mampu mensejahterakan masyarakat,” tambah Dyah meyakinkan. (TN)