Tamaris Hydro Dukung Bauran Energi Lewat PLTMH

Hasan, trustnews.id
Senin, 11 September 2023 | 23:35 WIB


Tamaris Hydro Dukung Bauran Energi Lewat PLTMH
TRUSTNEWS.ID,. - Pertemuan para pendiri PT Tamaris Hidro dengan Ibu Tri Mumpuni Wiyatno pada tahun 2011, yang telah berhasil mengembangkan kemandirian masyarakat di sekitar 60 lokasi kawasan terpencil Indonesia melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidronya, menjadi inspirasi tersendiri bagi para pendiri PT Tamaris Hidro.

Tak lama sejak pertemuan itu, berlandaskan spirit yang sama untuk dapat berpartisipasi mengembangkan masyarakat di kawasan terpencil, dan visi menjadikan bangsa yang sehat dengan memanfaatkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), pada bulan Oktober 2011 berdirilah PT Tamaris Hidro (TH) sebagai perusahaan EBT yang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air/Minihidro (PLTA/PLTM).

“Kami punya mimpi untuk bisa memberikan kontribusi lebih pada pengembangan hidro di Indonesia dengan memanfaatkan aliran sumber daya air (hydropower) sebagai wujud dukungan terhadap keberlangsungan kehidupan yang baik bagi generasi mendatang. Tidak hanya mengaliri listrik, tapi juga memberi nilai tambah kepada masyarakat sekitar, mengangkat perekonomian masyarakat setempat,” ujar Direktur Investasi TH Adi Dharmanto. Dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya, keunggulan hidro sebagai EBT adalah berkelanjutan dan sangat besar potensinya di Indonesia karena sumber daya alamnya yang kaya, memiliki banyak pegunungan dan sumber mata air.

Sebagai bentuk keseriusan TH, di bulan Maret 2014 mulai beroperasi PLTM 7 MW Segara yang berlokasi di Desa Bentek, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang menjadi proyek perdana TH. “Sampai saat ini, TH memiliki 14 anak perusahaan, 17 PLTA dan PLTM dengan total kapasitas 126,8 Megawatt yang tersebar di 9 Provinsi di Indonesia,” jelas Adi.

Sebagai perusahaan EBT, TH berkomitmen untuk selalu mengutamakan keseimbangan dan kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat demi mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Adi menambahkan, ”Indikator keberhasilan kami adalah dimana kami (TH) hadir, masyarakat setempat juga ikut menikmati manfaat salah satunya melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) atau CSR antara lain pemanfaatan sampah organik yang dibuang ke sungai, yang diolah menjadi eco enzym; sampah unorganik atau sampah plastik kami olah menjadi bahan yang mempunyai nilai guna misalnya menjadi pot bunga, dll. Kami juga memberdayakan hasil bumi, memberikan modal kerja misalnya untuk pengembangan peternakan melalui program penyuluhan ataupun pengadaan mesin-mesin penggiling gabah untuk pakan ternak. Diharapkan dengan berkembangnya peternakan setempat dan jika hal ini bergulir terus menerus akan membuat indikator keberhasilan kami semakin meningkat.”

Sejak proses pembangunan hingga pengoperasian semua pembangkit, 95% SDM dilibatkan berasal dari daerah/desa sekitar, sehingga diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan ketertarikan masyarakat mengenai pengembangan PLTM di daerah mereka. TH juga melakukan kerjasama dengan masyarakat untuk memberikan training singkat kepada masyarakat sekitar terutama bagi anak-anak yang mengambil studi yang berkaitan dengan PLTM. Salah satu perkembangan dinamis dalam pengembangan usaha PLTM/PLTA adalah perizinan-perizinan yang harus diperoleh dan dipenuhi, agar suatu PLTM/ PLTA mulai beroperasi. Terkait dengan hal tersebut, TH akan mematuhi dan mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku. Banyaknya jumlah perizinan yang harus dipenuhi tersebut, merupakan wujud kepedulian Pemerintah dalam memberikan dukungan positif pada pengembangan PLTM/PLTA.

Salah satu contoh adalah untuk memperoleh kontrak jual beli listrik dengan PLN maka pengembang harus mengikuti proses pengadaan melalui mekanisme tender, dimana memerlukan waktu proses dan seleksi yang cukup ketat. Dengan telah adanya pengembangan usaha PLTM/PLTA yang telah dilakukan oleh TH, maka hal tersebut merupakan faktor positif bagi TH.

Dalam pengembangan PLTM/PLTA, tantangan lain yang harus diselesaikan adalah jauhnya jarak antara sumber air yang akan dimanfaatkan dengan lokasi kebutuhan beban. Guna mengantispasi hal tersebut, ”Sebagai salah satu solusi, kami berinisiatif untuk mengantarkan listrik ke lokasi kebutuhan beban dimana pelaksanaannya dilakukan dengan bekerjasama dengan PLN, dan diharapkan kerjasama tersebut dapat memberikan keuntungan di kedua belah pihak. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, kami siap untuk berdiskusi dengan pihak PLTN,” ujarnya.

Harapan ke depan, ”Kami ingin EBT semakin berkembang di Indonesia, selaras dengan target Pemerintah sehingga kami ingin berkontribusi lebih, serta mengajak semua stakeholders ikut mendukung karena potensi EBT ini masih sangat besar. Ini tidak hanya slogan tapi menjadi sikap dan kebutuhan. Kami ingin mewariskan hal yang bisa dinikmati generasi berikutnya dan juga kebutuhan untuk gaya hidup yang lebih baik,” pungkasnya menutup wawancara.