PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Menuju Galangan Kapal Nasional Berstandar Internasional
Sabtu, 12 Agustus 2023 | 15:52 WIB
Dok, Istimewa
KNP 379 merupakan hasil sentuhan tangan PT.Industri Kapal Indonesia (Persero). Kapal tersebut selesai dikerjakan pada Desember 2021. Kapal dengan konstruksi berbahan aluminium tersebut memiliki spesifikasi LOA : 28.90 m, LBP : 25.12 m, BM : 5.85 m, Depth : 3.10 m, Draft : 1.15 m, GT : 131 GT, Crew : 16 Person. Dengan tenaga mesin pendorong utama berkapasitas 2×1500 HP, kapal ini dapat melaju dengan kecepatan 24 knot.
“PT Industri Kapal Indonesia (Persero) sebagai Galangan Kapal BUMN terus memberikan aksi nyata bahwa BUMN untuk Indonesia. Dan untuk kali ini, PT IKI memberi kontribusi dalam pembangunan Kapal Negara Patroli KNP. 379” ujar Diana Rosa, Direktur Utama PT IKI saat membagikan momen tersebut kepada TrustNews.
Menurut Rosa, kemampuan IKI sudah teruji oleh masa. IKI memiliki pengalaman yang panjang dalam membangun kapal yang dibutuhkan guna membangun konektivitas antar pulau di wilayah timur Indonesia, baik kapal penumpang maupun kapal kargo (barang). Bahkan IKI juga mengerjakan kapal-kapal fiber untuk memenuhi kebutuhan nelayan.
Tercatat IKI bisa memproduksi kapal roro, kapal aluminium, kapal tongkang, kapal kargo, kapal ikan fiber, kapal ikan baja, dan kapal self-propelled barge.
Begitu pun di bidang reparasi kapal. Setiap tahunnya IKI memberikan pelayanan jasa reparasi kepada ratusan kapal dengan berbagai jenis.
“Hal ini kami lakukan dengan memperhatikan kualitas dan mutu yang telah menjadi standar, karena kualitas jasa yang diberikan merupakan salah satu faktor yang menentukan keselamatan kapal dalam beroperasi,” ujar Diana Rosa yang meraih The Best Company Leader dari Global Youth Parliament (GYP) kategori Global Youth Leadership Summit dan Award (GYLSA) di Dubai, Maret 2023.
Untuk mengoptimalkan pasar dalam negeri, IKI membangun kerja sama dengan berbagai pihak. Misalnya bersinergi dengan BUMN, BUMS dan BUMD pemilik kapal di Wilayah Timur Indonesia dalam hal docking repair kapal yang dimiliki oleh masing-masing korporasi. Khusus kapal penumpang, IKI sudah memiliki prime customer tahunan.
“Minimal 70 persen target pendapatan tahunan sudah on hand,” papar Rosa yang juga merupakan Srikandi BUMN.
Di mata Rosa, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi sebagai negara maritim yang kuat. Gugusan 17.500 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer, merupakan potensi bagi industri perkapalan. Karena itu adalah hal yang strategis apabila pemerintah RI menempatkan industri perkapalan sebagai salah satu sektor industri prioritas untuk dikembangkan.
Mantan Direktur Operasional PT Dok Perkapalan (Persero) Surabaya ini menyatakan, IKI berusaha menjalin kerja sama dengan galangan kapal luar negeri untuk memaksimalkan kapasitas produksi, karena IKI masih punya lahan available di Makassar.
“Saat saya di Dubai, saya mengunjungi Konjen RI di sana. Dalam kesempatan tersebut, saya memperkenalkan IKI sebagai Galangan Kapal BUMN dari wilayah timur Indonesia, serta membahas kemungkinan kerja sama antara IKI dengan galangan kapal Dubai dan ship owner yang memiliki kapal-kapal yang beroperasi di Kawasan Timur Indonesia (KTI),” ungkapnya.
Rosa menekankan, IKI terus berupaya meningkatkan persentase TKDN dengan memberi kesempatan bagi industri lokal untuk terlibat dalam proyek-proyek yang ada.
“Kami juga berusaha mengusulkan produk-produk buatan dalam negeri kepada owner-owner kapal agar produk tersebut digunakan di kapal mereka. Hingga saat ini pencapaian persentase TKDN IKI sebesar 60% sesuai penilaian Kementerian Perindustrian,” ujarnya.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, menurutnya, IKI telah menyelesaikan pembangunan 3 unit kapal baru. 2 kapal Ferry Roro 500 GT dan 1 kapal patroli aluminium. Tahun ini, 1 unit Ferry Roro 2500 GT sedang dalam tahap penyelesaian.
Sedangkan untuk proyek reparasi, Kantor Pusat di Makassar memberikan pelayanan kepada 170 kapal setiap tahun, dan Unit Bitung melayani 80 kapal per tahunnya. Namun hal ini bisa lebih ditingkatkan dengan adanya rencana investasi pengembangan lahan produksi di Makassar dan Bitung untuk menjadi galangan kapal nasional berstandar internasional.
IKI tidak tutup mata dengan kemajuan zaman. Maka dari itu berbagai kreasi dan inovasi terus diupayakan, khususnya di bidang teknologi. Saat ini IKI menjalin kerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kajian teknologi produksi Kapal Mini Liquid Natural Gas (LNG) dengan metode produksi yang berbasis Product-Oriented Work Breakdown Structure.
“Langkah demi langkah terus diupayakan. IKI terus mengerjakan internal continual improvement agar bisa menjadi Galangan Kapal Nasional yang berdaya saing global”, pungkasnya.
BACA JUGA