Bank Perkreditan Rakyat

Bantu BPR Secara Maksimal

Hasan, trustnews.id
Jumat, 19 Agustus 2022 | 16:31 WIB


Bantu BPR Secara Maksimal
Dok, BPR/Istimewa
TrustNews.Id - Jumlah Bank Perkreditan Rakyat di tanah air terus mengalami peningkatan yang berarti, khususnya di wilayah-wilayah daerah. Hal ini terkait dengan dengan peran bank umum yang relatif masih sedikit menyentuh kehidupan perekonomian di berbagai daerah, terutama yang mampu menyentuh hingga ke wilayah kecamatan maupun pedesaan.

Sejak munculnya krisis ekonomi di Indonesia akibat Covid-19, dampak yang paling nyata adalah menerpa perusahaan-perusahaan besar sehingga tidak mampu bertahan dan harus gulung tikar.

Pengusaha menengah dan kecil ataupun UKM sebagian besar mampu bertahan dan semakin kuat. Hal ini disebabkan UKM tersebut, terutama industri-industri lebih banyak mempergunakan bahan mentah produk dalam negeri. Dilihat dari sisi UKM yang makin memegang peranan dalam pertumbuhan ekonomi yang mengalami krisis.

Disisi lain, UKM dalam pengembangannya mengalami berbagai hambatan terutama modal, karena sebagian besar UKM terdapat di pedesaan ataupun kecamatan-kecamatan, maka diperlukan bank yang dapat menyentuh pengusaha-pengusaha tersebut.

Upaya dan langkah inilah yang juga gencar dilakukan PT. BPR Mitratama Arthabuana, Kalimantan Selatan. Bank Perkreditan Rakyat yang dikomandani Yana Saptyana selaku Direktur Utama tersebut gencar memberikan akselerasi dan keringanan pembayaran kepada debitur yang terkena dampak Covid-19 baik langsung maupun tidak langsung, total debitur yang mendapat restrukturisasi dampak Covid-19 sebanyak 273 debitur dengan total outstanding secara kumulatif Rp.31.261.022 ribu.

”Kami juga Ikut serta dalam penyaluran kredit yang menjadi sektor prioritas di Kalimantan Selatan (tambang batubara, kelapa sawit, karet dan perdagangan) dalam rangka pemulihan ekonomi daerah kami melakukan adjustment suku bunga khususnya pengusaha UMKM dari range 9% sampai dengan 18% menjadi 7% hingga 15% pa flat. Total penyaluran dai tahun 2020 hingga pertengahan 2022 mencapai Rp207.534.305, ” ungkap Yana kepada TrustNews.

Namun demikian, Yana berharap situasi perekonomian baik global maupun lokal cepat pulih dan kembali stabil seperti sedia kala. Di sisi lain, pria yang dikenal ramah ini juga menyematkan harapan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) agar dapat membantu BPR secara maksimal, terutama dalam transformasi digitalisasi BPR dengan syarat dan ketentuan yang lebih mudah seperti halnya perlakuan kepada fintech dan digital bank.

Selain itu, peran OJK juga lebih ditingkatkan terutama pada aspek pembinaan, training dan penguatan SDM serta IT dibandingkan fungsi Pengawasan dan pemberlakuan punishment.

Kami juga mengharapkan iuran/ fee kepada OJK dihitung berdasarkan profitabilitas bukan pada besaran asset pada masing-masing lembaga keuangan, agar lebih fair dan proporsional,” harapnya.

(tn/san)