Akhir Pelarian Julian Assange
Senin, 22 April 2019 | 07:26 WIB

Julian Assange
Pendiri WikiLeaks Julian Assange ditahan oleh kepolisian Inggris dari Kedutaan Besar Ekuador setelah tinggal di Kedubes sejak 2012.
"Julian Assange, 47 tahun, hari ini Kamis 11 April, telah ditahan oleh petugas Metropolitan Police Service dari kedutaan besar Ekuador," kata kepolisian seperti dikutip dari Reuters, 11 April 2019.
Kepolisian mengatakan mereka menangkap Assange setelah diundang ke kedutaan oleh Duta Besar, menyusul pencabutan suaka oleh pemerintah Ekuador.
Assange sebelumnya tinggal di kedutaan negara tersebut sejak 2012 agar tidak diserahkan kepada Swedia --terkait penyelidikan pelecehan seksual.
Kewarganegaraan Ekuador Assange ditangguhkan pada Rabu (10/4/2019), kata Menteri Luar Negeri Jose Valencia kepada para wartawan.
Untuk sebagian kalangan, Assange adalah seorang pahlawan yang mengungkap penyelewengan kekuasaan serta sebagai pejuang kebebasan berpendapat. Namun bagi kalangan lain, tokoh kelahiran Australia itu adalah sosok berbahaya yang merongrong keamanan Amerika Serikat dan punya hubungan yang terlalu luas dengan Rusia.
WikilLeaks membuat marah Washington dengan menerbitkan ratusan ribu data komunikasi diplomatik rahasia AS, yang kerap mengungkapkan penilaian kritis AS soal pemimpin-pemimpin dunia, dari Presiden Rusia Vladimir Putin hingga para anggota kerajaan Arab Saudi.
Pengacara Assange di Quito, Carlos Poveda, mengatakan bahwa status suaka untuk Assange dihentikan sebagai pembalasan atas tuduhan korupsi terhadap Presiden Ekuador Lenin Moreno. Poveda juga mengatakan bahwa nyawa Assange terancam jika diserahkan kepada Amerika Serikat.
Assange tahun 2012 ditawari status suaka oleh presiden Ekuador saat itu, Rafael Correa, namun hubungannya dengan Ekuador melemah di bawah Moreno, yang mengatakan bahwa Assange telah melanggar syarat-syarat suaka.
Assange mendapat kewarganegaraan Ekuador pada Januari 2018.
Moreno marah setelah sejumlah foto lama dia bersama keluarganya, yang diambil empat tahun sebelumnya ketika mereka tinggal di Eropa, beredar di media sosial. Pemerintahan Moreno mengatakan pihaknya meyakini bahwa foto-foto itu dibocorkan oleh WikiLeaks.
BACA JUGA

BPJPH dan Amerika Perkuat Standar Halal Global
Kamis, 19 Juni 2025 | 20:05 WIB
Optimalisasi ULBI Mempersiapkan Sdm Unggul Di Bidang Logistik Dan Bisnis
Kamis, 13 Juni 2024 | 16:12 WIB
Ekspansi Migas Pertamina Internasional EP
Senin, 13 Mei 2024 | 16:36 WIB
Kolaborasi Telin dan UIB Berdayakan Perempuan di Kampung Tua Nongsa, Batam
Jumat, 15 Desember 2023 | 11:26 WIB