Produktivitas Padi Petani Ciamis Meningkat Berkat Program OPIP Kementan
Rabu, 30 Juni 2021 | 14:34 WIB
Foto: Istimewa
Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Bungursari di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis berhasil melakukan panen padi melalui kegiatan OPIP. “Varietas padi yang ditanam Cakra Buana dengan tanam dan panen empat kali setahun. Untuk tahap pertama kami sudah panen,” ujar Ketua Poktan Bungursari, Utang Nurjaman.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Ciamis, Cecep menyampaikan hasil ubinan atau produktivitas padi yang dicapai oleh pertanaman kali ini sangat bagus. “Hasilnya bisa mencapai 8 ton/ha GKG, jauh melebihi produktivitas pertanaman sebelumnya yang hanya 6,5 ton/ha” kata Cecep.
Dia bersyukur dengan adanya program OPIP ini terjadi perubahan sikap para petani di poktan Bungursari dalam melaksakan budidaya padi sehungga dengan budidaya padi yang benar terjadi peningkatan produksi yang sangat bagus. Mudah-mudahan dengan adanya OPIP ini dapat meningkatkan produksi dan memotivasi petani yang ada disekitar untuk turut serta. Jadi tidak hanya 15 hektar tapi diharapkan lebih luas lagi," tambah Cecep
Sistem OPIP dengan IP400 merupakan pilihan yang menjanjikan untuk meningkatkan produksi padi sebab konsepnya adalah dalam satu tahun di hamparan sawah dapat ditanami padi selama 4 kali. Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Ismail Wahab mengungkapkan, penerapan pola tanam padi IP 400 merupakan salah satu langkah meningkatkan produksi sehingga ketersediaan beras dalam negeri benar-benar mampu dipenuhi sendiri, bahkan surplusnya dapat diekspor.
Ia menjelaskan, idealnya IP400 dikembangkan di sawah irigasi teknis dengan ketersediaan air sepanjang tahun, bukan daerah endemis hama dan pada hamparan sawah yang cukup seragam. Kunci keberhasilan ada di air, mekanisasi dan penggunaan benih umur genjah dan super genjah dengan persemaian di luar (sistem culik, dapog, tray).
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa dengan program OPIP, para petani dapat menanam padi lebih dari 2 atau 3 kali dalam setahun sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatannya guna terwujudnya upaya ketahanan pangan nasional. "Tujuannya meningkatkan luas tanam dan produksi untuk ketahanan pangan, penghasilan petani meningkat dan sekaligus sebagai solusi penurunan luas tanam akibat alih fungsi lahan sawah," demikian ujar Suwandi dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).
BACA JUGA