Ikuti Kami

Home KORPORASI Politik Hukum Peristiwa Selebritis Indeks Berita

BanjarKab

Dukung Satu Data Indonesia Pemkab Banjar Gelar Workshop Pengumpulan Data Statistik Sektoral

TN, trustnews.id
Jumat, 23 Oktober 2020 | 13:11 WIB


Dukung Satu Data Indonesia Pemkab Banjar Gelar Workshop Pengumpulan Data Statistik Sektoral
Foto: istimewa
Martapura, InfoPublik – Dalam rangka mendukung satu data Indonesia Pemerintah Kabupaten Banjar melaksanakan Workshop Pengumpulan Data Statistik Sektoral di Aula Barakat Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (21/10/2020) pagi.

Workshop yang diadakan Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar tersebut dihadiri Sekda Banjar HM Hilman, Kepala Bidang Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar H Ahmad Syarwani serta Narasumber dan peserta Workshop dari sejumlah instansi di Kabupaten Banjar.

Sekda Banjar HM Hilman mengatakan, kegiatan Workshop tersebut bertujuan menghimpun data menjadi satu dari SKPD masing-masing.

"Satu data ini merupakan kebijakan tata kelola dari Pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan antara data yang ada di instansi pusat dan daerah,"kata dia.

Dijelaskannya, data statistik sektoral sangat diperlukan dalam rangka memberikan informasi dalam perencanaan pembangunan maupun evaluasi atas pelaksanaan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Banjar.

“Dengan mengikuti workshop diharapkan para pengolah data dari setiap instansi dapat mengumpulkan data dengan akurat,”harap dia.

Sehingga bisa menganalisis kendala-kendala yang dihadapi serta mengatasinya dan dapat menunjang data pemerintah daerah untuk perencanaan pembangunan, perumusan kebijakan, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Sementara itu, Kepala Bidang Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar H Ahmad Syarwani menambahkan pengolahan data statistik sektoral, sangat diperlukan untuk menyatukan seluruh informasi data secara terintegrasi, cepat, akurat dan mudah diakses sehingga tidak terdapat lagi perbedaan yang tumpang tindih data statistik.

"Dengan demikian hanya ada satu referensi data yang menjadi pegangan dalam membuat kebijakan," kata dia. (MC Kab.Banjar/Faidillah/Prs/mey)

BACA JUGA