BanjarKab

Wapres Minta Kepala Daerah Berkomitmen Wujudkan Konvergensi Program Percepatan Pencegahan Stunting

TN, trustnews.id
Jumat, 23 Oktober 2020 | 13:05 WIB


Wapres Minta Kepala Daerah Berkomitmen Wujudkan Konvergensi Program Percepatan Pencegahan Stunting
Foto: istimewa
Martapura,InfoPublik – Bupati Banjar H Khalilurrahman mengikuti Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Nasional Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2020 secara virtual di Command Center Barokah Martapura.

Rakortek tersebut dibuka langsung oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).

Dengan mengangkat tema “Membangun dan Memperkuat Komitmen Percepatan dan Pencehahan Stunting".

Ma’ruf Amin menekankan, konvergensi harus diwujudkan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga ke tingkat desa.

Langkah awal yang perlu dilakukan yaitu analisis situasi dan pemetaan program untuk mengetahui realitas data stunting, serta program terkait stunting yang telah ataupun belum ada di daerahnya.

"Dengan melakukan pemetaan, tumpang tindih antar program dapat dihindari dan program yang dibutuhkan tapi belum tersedia dapat diidentifikasi," katanya.

Wapres mengungkapkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia Tahun 2019 oleh Kemenkes, diketahui bahwa 27,7% anak Balita Indonesia mengalami stunting.

Artinya ada sekitar 6,5 juta balita Indonesia yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, dan hal ini dapat menyebabkan stunting di masa mendatang.

Oleh karena itu, ia menegaskan, stunting harus dicegah bersama-sama untuk menghindari terciptanya generasi penerus yang lemah.

"Dengan komitmen yang kuat dari kepala daerah, pencegahan stunting dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan di daerah dan semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk pencegahan stunting," tutur dia.

Lebih lanjut, Wapres mengimbau, agar di masa pandemi ini pemerintah daerah melakukan upaya inovatif untuk memastikan layanan kesehatan dijalankan dengan protokol kesehatan, sehingga jumlah prevalensi stunting tidak meningkat.

"Jangan sampai, masa pandemi Covid-19 ini kemudian menambah jumlah anak stunting dalam beberapa tahun ke depan," katanya. (MC Kab. Banjar/Prs/Man/mey)