Dari Islam dan Milenial: Upaya Mengonter Radikalisme
Rabu, 17 Juni 2020 | 14:36 WIB

Foto: istimewa
“Sampai saat ini jaringan radikalisme dan terorisme masih bermunculan. Pemahaman Islam mereka berbeda, bahkan ada menentang negara. Sebenarnya kita tidak kalah dengan mereka, cuma kita kurang militan,” ungkap Ajun Komisaris Polisi atau AKP Mabes Polri menyampaikan Bambang S., SH, MH, di Jakarta, 16 Juni 2020.
Pemahaman Islam moderat, lanjut Bambang, perlu digencarkan lagi agar ketahanan dan kesatuan negara semakin kuat.
Di era milenial saat ini, pihaknya mengajak anak-anak muda perlu aktif dan kreatif menghasilkan konten di media sosial dan ranah lainnya. Hal ini untuk menolak narasi dari kelompok-kelompok radikal yang menggerogoti ideologi bangsa.
“Pak Mahfud MD pernah bilang bahwa radikal itu sebenarnya tidak bahaya kalau diartikan sebagai maju dalam berpikir dan bertindak. Yang bahaya ialah paham ‘radikalisme’ yang diartikan sikap ekstrem dalam menginginkan perubahan sosial dan politik secara drastis,” ungkapnya.
Seperti diketahui, gerakan radikalisme muncul di Indonesia kian marak pasca-Pilres dan kasus-kasus politik yang dibungkus dengan agama. Pola organisasi mereka juga beragam, mulai dari gerakan moral ideologi, gaya militer, bahkan konten-konten di akun medsos yang mengarah pada pemikiran radikalisme dan terorisme.
“Kita perlu pemikiran segar serta langkah jitu anak-anak muda milenial untuk mengonter semua ini,” pungkasnya. (atk)
BACA JUGA

Polri Siapkan Ambulans Udara Selama Operasi Lilin 2024 untuk Dukung Libur Nataru Aman
Jumat, 20 Desember 2024 | 15:04 WIB
Peringati Hari Pahlawan, BRI Salurkan Bantuan Beasiswa Bagi Anak TNI Dan POLRI
Rabu, 13 November 2024 | 00:04 WIB
TNI-Polri Sterilisasi Gedung DPR MPR jelang pelantikan Presiden dan wakil presiden
Senin, 21 Oktober 2024 | 22:04 WIB
Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada
Kamis, 25 April 2024 | 19:39 WIB