Dandim Martapura Tinjau Desa Tanggap dan Tangguh Covid-19

TN, trustnews.id
Jumat, 10 April 2020 | 13:05 WIB


Dandim Martapura Tinjau Desa Tanggap dan Tangguh Covid-19
Foto: istimewa
Martapura, infoPublik - Dandim Martapura 1006/ Mtp Letkol Arm Siswo mengunjungi desa tanggap dan tangguh Covid -19 Virus Corona di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, Kamis (9/4/2020).

Sesuai kebijakan Pemerintah Kabupaten Banjar melalui gugus tugas Covid -19 menginstruksikan desa untuk membuat relawan desa tanggap Covid-19, untuk memutus mata rantai dengan memperketat pengawasan orang dalam pemantauan (ODP) di desa melalui RT dan RW serta kepala desa .

Saat memantau ke lokasi, Dandim Martapura mengatakan, salah satu tugas unsur aparat di desa dan relawan ini adalah membangun pos jaga untuk memantau keluar masuknya orang di desa. "Mereka harus didata siapa yang masuk siapa yang keluar dan sebagainya itu nanti di pos relawan,” ujarnya.

Di Kecamatan Gambut dua desa sudah membentuk desa tanggap covid -19 di antaranya desa Gambut dan Desa Banyu Hirang yang dikomandoi langsung kepala desa didukung Puskemas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta para relawan dan warga.

Siswo menjelaskan, dibentuk desa tanggap tangguh dan pos relawan mempunyai tujuan penjagaan berlaku untuk semua orang yang keluar masuk desa, mulai dari warga setempat hingga warga rantau yang baru pulang ke desa.

Ditekankan kepada petugas desa tanggap Covid - 19, diharapkan apabila ada warga yang termasuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP), relawan harus segera melapor pada petugas kesehatan setempat.

"Jangan sampai nanti ada yang dia potensi terdampak corona tiba-tiba masuk ini harus melakukan mendata dan memeriksa, laporkan,” tegas Dandim.

Kepala desa Banyu Hirang, Muhammad menyampaikan saat ini satuan tugas dan relawan covid -19 tingkat di desanya sudah terbentuk beberapa komponen dukungan personil TNI dan Polri serta masyarakat, relawan.

Dana desa tersedia namun belum cukup memenuhi kebutuhan satgas, selain membeli cairan disinfektan ketersediaan alat pelindung diri kami tidak mempunyai seperti masker, swadaya akan kami berdayakan melalui forum rapat RT dan RW, karena warga kami lebih dari 500 orang, takut jua ehh,” ungkapnya

Upaya penyemprotan disinfektan dan menyediakan tempat cuci tangan bagi warga desa. Relawan juga bertugas mendata warga desa yang rentan terjangkit seperti lansia, balita dan warga yang terkena penyakit menahun sudah dilakukan

”Kami pemerintah desa juga tidak boleh memberi izin untuk kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Pengawalan juga dilakukan oleh relawan jika terdapat warga yang harus melakukan karantina mandiri,” imbuh dia. MC-Banjar/Daus/Dani)