BPR Depo Mitra Mandiri Digital Canggih, Dekat ke Hati UMKM
Kamis, 18 September 2025 | 21:31 WIB

Dok, Istimewa
Sebagai bagian dari sektor keuangan mikro, DMM menghadapi tantangan khas seperti biaya operasional tinggi, keter batasan modal, dan sumber daya manu sia yang terbatas. Namun, dengan strategi yang matang, bank ini berkomitmen untuk terus berkembang sambil memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Bagi DMM, efisiensi operasional bukan sekadar soal memangkas biaya, tetapi juga meningkatkan produktivitas. Biaya tetap seperti bunga dan tenaga kerja sulit diku rangi, sehingga fokus beralih pada penge luaran yang dapat dikendalikan, seperti tagihan listrik dan telepon. Meski begitu, manajemen menegaskan bahwa prioritas utama adalah memperbesar kapasitas produksi.
"Kami sudah menerapkan efisiensi di semua lini, tapi yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kapasitas produksi untuk tetap tumbuh dan meraup laba," ungkap Teti Ofianti, Direktur Utama BPR DMM, kepada TrustNews.
Ditambahkannya, DMM menerapkan prinsip "minimum maksimum" dalam pengeluaran: menghindari biaya yang tidak perlu sambil memprioritaskan investasi yang mendorong pertumbuhan.
"Pendekatan ini menjaga daya saing kami di tengah tantangan ekonomi," katanya.
Paralel dengan itu, transformasi digital menjadi inti strategi DMM untuk menyederhanakan layanan dan memperluas jangkauan. Namun, keterbatasan modal dan minimnya tenaga ahli menjadi ken- dala utama.
"Membangun infrastruktur teknologi butuh dana besar. Dengan modal terbatas, kolaborasi adalah jalan terbaik," jelas Teti.
Saat ini, DMM menjajaki kemitraan dengan Bank DKI melalui program Jak One Abank, yang memungkinkan nasa bah menikmati layanan mobile banking tanpa DMM harus membangun infrastruk tur sendiri. Selain itu, kerja sama dengan Bank Permata untuk layanan virtual account turut mempermudah transaksi nasabah.
"Meski masih tahap awal, inte grasi ini mengurangi kerja manual dan meminimalkan kesalahan," ujarnya.
DMM juga telah mengadopsi sistem analisis kredit berba sis teknologi dari NBPsys, memung- kinkan proses komite kredit dilakukan secara daring.
"Sistem ini mempercepat keputusan kredit dan meningkatkan kepuasan nasa bah," katanya.
Namun, ditegaskannya bahwa digi talisasi tidak bisa menggantikan sentuh- an personal, terutama dalam keuangan mikro.
"Sehebat apa pun teknologi, pendeka tan manusiawi tetap penting. Kami meng gabungkan keduanya agar nasabah merasa dilayani dengan baik," tambahnya.
Di tengah semangat pemulihan ekonomi Indonesia pada 2025, sektor keuangan menjadi pilar utama yang meng gerakkan roda perekonomian, dengan UMKM sebagai tulang punggungnya. DMM hadir memberikan kontribusi nyata di sini.
Dari total penyaluran kreditnya, 11% dialokasikan untuk UMKM—angka yang mungkin kecil, tetapi mencerminkan upaya besar menjembatani kesenjangan akses keuangan bagi usaha kecil. Melalui tiga kantor cabangnya di Pondok Aren, Cibinong, dan Depok, DMM mendekatkan layanan ke masyarakat.
"Setiap cabang punya program khusus sesuai karakteristik UMKM setempat, dari pedagang pasar hingga pengusaha muda," papar Teti.
Program ini tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga memastikan layanan keuangan menjangkau pelaku usaha lokal yang sering terabaikan bank besar karena ketiadaan jaminan atau dokumen formal.
"Program-program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik pengusaha lokal, memastikan bahwa layanan keuan gan dapat diakses oleh mereka yang sering kali terpinggirkan dari sistem perbankan tradisional," paparnya.
Ke depan, DMM berambisi menyele saikan integrasi sistem dari hulu ke hilir, termasuk sistem monitoring kunjungan nasabah yang lebih terstruktur. Tiga dari empat inisiatif digitalisasi sudah berjalan, sementara satu lainnya masih dikembang kan.
"Kami ingin pelayanan lebih cepat dan nasabah lebih puas, sehingga mereka nyaman dan terus kembali," pungkasnya. (TN)
BACA JUGA

Katalog Produk UMKM Binaan Bank Indonesia Provinsi Banten
Rabu, 23 April 2025 | 18:12 WIB
Dari Pasar ke YouTube: Inovasi BPR Gunung Slamet untuk UMKM
Rabu, 23 April 2025 | 15:11 WIB
Perluas Layanan Digital Untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Dukung UMKM
Rabu, 23 April 2025 | 14:23 WIB