Kontribusi Nyata Jamkrida Jatim

TN, trustnews.id
Kamis, 18 September 2025 | 12:52 WIB


Kontribusi Nyata  Jamkrida Jatim
Dok, Istimewa
TRUSTNEWS.ID - Akses permodalan masih menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Timur. Dari sekitar 9,78 juta pelaku UMKM, 77,6 persen belum mampu memenuhi persyaratan kredit perbankan, terutama karena keterbatasan agunan

“Kami berperan menyeimbangkan ekosistem keuangan agar sektor UMKM tetap bisa bergerak,” tambahnya. Hingga pertengahan 2025, Jamkrida Jatim telah menjamin pembiayaan 122.750 UMKM aktif di seluruh provinsi, dengan konsentrasi terbesar di Surabaya, Malang, Sidoarjo, Lamongan, dan Kediri.

Jika mengacu perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa satu UMKM rata-rata menyerap tiga tenaga kerja, maka program penjaminan ini menopang lebih dari 368.250 lapangan kerja tidak langsung.

Dari sisi bisnis, perusahaan mencatat kinerja positif. Nilai penjaminan per Juni 2025 mencapai Rp10,11 triliun, meningkat 48,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menunjukkan tren kenaikan. Pada 2024, setoran PAD menca pai Rp2,5 miliar, naik 25 persen dibanding kan tahun sebelumnya, dan diproyeksikan menembus Rp3 miliar untuk tahun buku 2025.

Sebagai badan usaha milik daerah, Jamkrida Jatim mengemban misi ganda: mengejar pertumbuhan bisnis sekaligus mendukung pembangunan ekonomi daerah. Pola hubungan kerja yang dijalankan bersifat tiga pihak, melibatkan bank, nasabah, dan perusahaan penjamin.

“Seluruh keputusan pembiayaan tetap berada di tangan bank. Kami berperan memberi jaminan agar kredit dapat disal urkan,” ujarnya.

Dia menambahkan, kebijakan pemu tihan atau penghapusan kredit UMKM sepenuhnya menjadi kewenangan bank dan pemerintah. Namun, Jamkrida berperan aktif memfasilitasi restrukturi sasi kredit sesuai kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Restrukturisasi memungkinkan nasa bah memperoleh perpanjangan tenor, penurunan suku bunga, atau penjad walan ulang cicilan. Upaya ini memberi ruang bagi pelaku usaha untuk kembali tumbuh,” ujarnya.

Untung menegaskan, tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Jamkrida Jatim untuk memperkuat posisi di tengah kompetisi industri penjaminan nasional. Perusahaan menyiapkan lima strategi utama, mulai dari diversifikasi produk penjaminan untuk menjangkau sektor produktif, penguatan digitalisasi proses penjaminan, hingga memperluas jejaring kerja sama dengan bank umum, BPR, koperasi, dan lembaga pembiayaan lainnya.

Selain itu, Jamkrida juga berkomitmen memperkuat tata kelola dan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi, serta meningkatkan modal melalui dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Tambahan Penyertaan Modal Daerah (PMD) diharapkan dapat mengoptimalkan kapasitas penjaminan dan mendorong gearing ratio agar perusahaan mampu menjangkau lebih banyak UMKM.

“Dengan tambahan modal, kapasi tas penjaminan kami akan membesar,” ujarnya.

“Kami optimistis bisa memperluas jangkauan ke sektor-sektor strategis dan meningkatkan daya saing di tingkat nasi onal,” tegasnya.

Untung berharap kebijakan afirmatif pemerintah daerah dapat mengoptimal kan pemanfaatan jasa penjaminan BUMD untuk proyek-proyek APBD dan kerja sama antar-BUMD.

“Hal ini bukan hanya memperkuat kinerja perusahaan dan kontribusi PAD, tetapi juga membangun ekosistem keuan gan daerah yang inklusif,” ujarnya

Dengan tren pertumbuhan kinerja yang konsisten, lanjutnya, Jamkrida Jatim kini dipandang bukan sekadar perusahaan penjamin kredit, melainkan instrumen pembangunan yang menopang sektor riil.

“Ekonomi Jawa Timur hanya akan kokoh jika UMKM sebagai basis ekonomi kerakyatan terus diperkuat. Itu sebabnya kami hadir,” pungkasnya. (TN)


BACA JUGA