Menjaga Bali dalam Nafas Tradisi
Minggu, 08 Maret 2020 | 19:20 WIB
Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose, Kapolda Bali
Hubungan Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose dan Bali bukan lagi sekedar wilayah penugasan semata. Lebih dari itu, Bali telah menjadi rumah kedua baginya dengan segala pencapaiannya sebagai Kapolda Bali.
Tahun 2020 ini, menjadi tahun keempat baginya sebagai orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah Bali (Polda Bali). Selama kurun waktu tersebut, Polda Bali mencatatkan kemajuan yang luar biasa. Tidak saja secara fisik, tapi juga masalah keamanan.
Dalam bidang keamanan, keberhasilannya sampai ke telinga Robert Anthony Pape Jr. Seorang ilmuwan politik Amerika yang dikenal karena karyanya dalam urusan keamanan internasional, terutama strategi koersif kekuatan udara dan alasan terorisme bunuh diri.
Robert yang tercatat sebagai professor Ilmu Politik di University of Chicago dan pendiri serta Direktur Proyek Chicago untuk Keamanan dan Terorisme (CPOST), kepincut dengan sepak terjang Petrus Golose dalam melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kiprahnya saat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Anti Teror.
Robert pun mengundang Petrus Golose jadi pembicara soal keamanan dalam kegiatan World Colloquium and National Workshop di Chicago, AmerikaSerikat, November 2019. Selama dua hari 21-23, Petrus Golose mengikuti Kegiatan yang diselenggarakan oleh United Nations Security Council Counter-Terrorism Committee Executive Directorate (UN-CTED) dan University of Chicago Project on Security & Threats (CPOST) dihadiri para pakar keamanan dan akademisi dunia, antara lain United Nations, Amerika Serikat, Inggris, Indonesia, Australia, Turki, Maroko, Perancis, Skotlandia, dan Israel.
“Saya diundang untuk jadi pembicara atas kesuksesan Densus 88 dalam menangkap semua pelaku dan jaringannya," ujarnya perihal penanganan tragedi bom Bali 1 tahun 2002 dan bom Bali 2 tahun 2005, bom Thamrin tahun 2016, bom Surabaya tahun 2018 dan bom Medan tahun 2019 yang menjadi buah bibir di dunia internasional.
Prestasi lain yang ditorehkan saat hajatan besar IMF-Bank Dunia yang diselenggarakan di Bali 2018 silam. Bali menjadi tuan rumah yang aman dan nyaman bagi 169 negara. Gara-gara ini pula, Bali menjadi standar penyelenggaraan pertemuan seperti IMF-WB berikutnya.
“Polri menjaga keamanan Indonesia, tidak saja bagi warga negaranya tapi juga para tetamu yang datang. Bayangkan menjaga 169 negara dalam sebuah pertemuan di tengah ancaman terorisme, bukan suatu hal yang mudah. Seluruh dunia melihat Bali dan ini menjadi momentum bagi para pelaku terorisme. Polri berhasil menjaga dan mendapat apresiasi dari semua tamu undangan,” pungkasnya. (TN)
BACA JUGA