BPJPH: Sektor Hulu Tak Boleh Jadi Titik Lemah Ekosistem Halal
Selasa, 01 Juli 2025 | 11:54 WIB

Dok, BPJH
Mengusung tema “Harmonisasi Regulasi pada Hulu Sertifikasi Halal dan Inovasi untuk Keberlanjutan Ekosistem Halal”, acara ini menjadi ruang diskusi strategis bagi para pemangku kepentingan halal, mulai dari akademisi, pelaku usaha, LPH, LP3H, asosiasi rumah potong hewan, ormas, dan stakeholder terkait.
"Sektor hulu seperti RPH (Rumah Potong Hewan) memiliki peran yang sangat penting dalam rantai produk halal. Jika di hulu menghasilkan pasokan yang terjamin kehalalannya, maka akan memudahkan industri halal di sektor hilir." Kata Muhammad Aqil Irham, di Surabaya, Rabu (25/6/2025).
Jika status kehalalan sektor hulu tidak dikelola dengan baik, lanjutnya, maka di sektor hilir akan kesulitan dalam proses sertifikasi halal.
"Prinsip jaminan produk halal yang kita anut adalah traceability atau ketertelusuran. Artinya, standar halal harus diterapkan secara berkesinambungan dari hulu hingga ke hilir." sambungnya.
Sertifikasi halal di sektor hulu, lanjutnya, juga dipastikan akan meningkatkan produktivitas ekosistem halal nasional, yang berimplikasi pada peningkatan peringkat Indonesia di kancah halal global.
“Kita harus konsen pada sektor hulu juga. Pilih daging dari RPH yang sudah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan bersertifikat halal." ungkapnya mengimbau.
"Penertiban RPH dan RPU di pasar tradisional mutlak harus dilakukan secara kolaboratif untuk menumbuhkan kesadaran halal di masyarakat,” lanjut Muhammad Aqil Irham.
Senada, Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni Universitas Airlangga, Bambang Sektiari Lukiswanto, menyampaikan
bahwa penguatan sektor hulu harus didukung pada semua aspek. Termasuk, dalam literasi halal dan pengawasan di lapangan.
"Kita masih punya PR besar di RPH. UNAIR akan terus mendorong riset dan inovasi halal sebagai kontribusi pada capaian SDGs dan peringkat global UNAIR,” kata Bambang.
Ketua Pusat Halal UNAIR, Abdul Rahem, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya UMKM, terhadap urgensi sertifikasi halal.
Gelaran AIRLANGGA KHAIR 2025 juga dihadiri oleh Ketua Pusat Halal UNAIR Abdul Rahem. Hadir pula Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Nuryani Zainuddin, dan Kepala Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Satriyo Krido Wahono.
BACA JUGA

Penegasan BPJPH Di Sidang WTO: Dari Produk Nonhalal Dapat Diimpor hingga Skema Registrasi Halal Luar Negeri
Selasa, 01 Juli 2025 | 11:59 WIB
Kunjungi Kampung TPU, BPJPH Himbau Jasa Penyembelihan Disiplin Penuhi Standar Halal
Selasa, 01 Juli 2025 | 11:56 WIB
Idul Adha, BPJPH Gelar Pengawasan Terpadu Penyembelihan Hewan Kurban
Minggu, 08 Juni 2025 | 12:24 WIB