PLN Enjiniring Garis Depan Transisi Energi Hijau Indonesia
Kamis, 12 Desember 2024 | 09:32 WIB
Dok, Istimewa
Chairani Rachmatullah, Direktur Utama PLN Enjiniring, menegaskan bahwa seiring meningkatnya peralihan global menuju energi bersih, transisi dari bahan bakar fosil ke sumber energi hijau bukan hanya kebutuhan mendesak, tetapi juga tantangan besar, terutama bagi perusahaan energi besar seperti PLN.
“Transisi ini melibatkan lebih dari sekadar adopsi teknologi baru. Dibutuhkan pemikiran ulang atas pola operasi, disertai solusi rekayasa yang kompleks untuk memastikan jaringan listrik tetap andal dan berkelanjutan,” ujar Chairani Rachmatullah kepada TrustNews.
Dalam konteks ini, lanjutnya, keahlian teknik memainkan peran kunci. Fokusnya adalah mengintegrasikan teknologi energi bersih seperti energi nuklir, baterai, dan penyimpanan air (hydro storage) untuk menciptakan pasokan listrik yang stabil dan efisien.
Hanya saja, energi hijau memiliki dinamika yang unik. Berbeda dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batubara yang dapat diandalkan untuk bekerja secara terus-menerus, sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin bersifat intermiten.
Sederhananya, panel surya, misalnya, bergantung pada keberadaan sinar matahari, sementara turbin angin memerlukan kecepatan angin tertentu. Di sini, PLN menghadapi tantangan besar untuk memastikan jaringan listrik tetap stabil meskipun sumber daya tersebut tidak selalu tersedia.
Inilah visi yang dikejar oleh PLN melalui pengembangan sistem hibrida—sebuah inovasi besar yang menggabungkan tenaga surya, angin, baterai, dan teknologi penyimpanan air (hydro storage).
Sistem ini, jika disederhanakan, adalah seperti power bank raksasa. Ketika cuaca mendukung dan sumber energi terbarukan sedang optimal, energi disimpan dengan cermat. Kemudian, energi ini dilepaskan saat matahari enggan bersinar atau angin tiba-tiba berhenti bertiup.
“Ini adalah cara PLN memastikan bahwa aliran listrik tetap stabil, meskipun kondisi alam tidak selalu bekerja sesuai rencana,” ungkapnya. Diingatkannya, membangun sistem ini bukanlah tugas yang mudah.
Tidak seperti membeli power bank di marketplace dengan klik sederhana, sistem hibrida membutuhkan teknologi canggih, investasi besar, dan yang paling penting, kejeniusan dari tim insinyur PLN.
Mereka bekerja tanpa lelah untuk merancang solusi yang tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga layak secara ekonomi dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Sistem hibrida ini adalah inti dari upaya PLN untuk mengatasi tantangan utama energi hijau: sifatnya yang fluktuatif. Tenaga surya bergantung pada sinar matahari, sementara tenaga angin bergantung pada kecepatan angin.
Kedua sumber ini, meskipun ramah lingkungan, sering kali tidak dapat diandalkan secara konsisten. Maka inovasi super grid, flexible generation, grid forming BESS, dan dukungan smart grid akan memungkinkan untuk Indonesia mengoptimalkan sumber daya air dan panas bumi yang lebih stabil, dan juga sumber daya matahari dan angin yang tidak stabil.
“Dengan memadukan berbagai teknologi dan sumber daya, PLN menciptakan ekosistem energi yang fleksibel dan tangguh—sebuah langkah maju yang besar menuju masa depan yang lebih bersih,” ujarnya.
Baginya, misi ini adalah lebih dari sekadar proyek infrastruktur; ini adalah tonggak sejarah. PLN tidak hanya berusaha untuk menyediakan listrik, tetapi juga membangun warisan energi untuk generasi mendatang.
“Dengan sistem hibrida sebagai pondasinya, PLN tidak hanya menjawab tantangan zaman, tetapi juga membuka jalan bagi Indonesia untuk memimpin dalam transisi energi global,” ujarnya.
PLN, ditegaskannya, siap berada di garis depan dalam membentuk masa depan jaringan listrik Indonesia. Dengan mengedepankan desain dan pelaksanaan proyek energi terbarukan. “PLN membuktikan komitmennya dalam menghadirkan energi bersih yang dapat diandalkan.
Melalui kombinasi teknologi inovatif, keahlian teknik, dan strategi keuangan yang cerdas,” ujarnya. “PLN menjadikan transisi energi ini sebagai kenyataan yang dapat diwujudkan. Hasil akhirnya adalah masa depan di mana energi bersih, andal, dan terjangkau dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa mengorbankan kualitas layanan,” pungkasnya.
BACA JUGA