Perumdam Tirta Umbulan Meningkatkan Akses Air Bersih Di Kota Pasuruan
Jumat, 11 Oktober 2024 | 11:24 WIB
Dok, Istimewa
Masyarakat Kota Pasuruan, yang sebagian besar bergantung pada air baku dari sumber mata air Umbulan dan sistem penyediaan air minum regional, menghadapi tantangan dalam memastikan ketersediaan dan kualitas air yang memenuhi standar kesehatan.
Saat ini, akses air bersih di Kota Pasuruan baru mencapai hampir 40%. Meskipun Perumdam Tirta Umbulan berupaya untuk meningkatkan akses ini, tantangan seperti Tingkat Kebocoran Air TKA) dan keberadaan sambungan yang
tidak terdaftar masih menjadi kendala.
Yoyok Widoyoko, Direktur Perumdam
Tirta Umbulan Kota Pasuruan, mengatakan, Perumdam Tirta Umbulan berkomitmen untuk menghadirkan air bersih
yang sehat dan aman bagi masyarakat.
“Proses pengolahan air, yang
menggunakan mata air Umbulan, telah
terjamin kualitasnya dan Perumdam terus
melakukan sosialisasi untuk mengedukasi
masyarakat tentang pentingnya menggunakan air yang terstandarisasi,” ujar Yoyok Widoyoko kepada TrustNews.
Selain itu, penertiban dan rekondisi jaringan pipa, lanjutnya,menjadi fokus utama Perumdam dalam upaya mengurangi TKA dan meningkatkan efisiensi distribusi air.
Dengan meningkatkan infrastruktur penyediaan air dan memperkuat komitmen untuk memberikan akses air bersih, tambahnya, Perumdam Tirta Umbulan berupaya untuk menjawab kebutuhan air bersih masyarakat Kota Pasuruan.
"Dengan semakin pesatnya pembangunan perumahan dan bertambahnya jumlah pelanggan, permintaan air bersih terus meningkat. Namun, saat ini Perumdam Tirta Umbulan hanya mengandalkan satu sumber air, yaitu mata air Umbulan," ungkapnya.
"Untuk menghadapi tantangan ini, Perumdam Tirta Umbulan harus melakukan berbagai langkah strategis. Salah satu solusinya adalah mencari sumber air baku tambahan," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, perusahaan mengoptimalkan sistem distribusi yang ada agar lebih efisien. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menghemat penggunaan air dan menjaga kualitas air yang ada.
"Untuk meningkatkan efisiensi, kami menerapkan teknologi penyaringan modern dan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang memungkinkan pemantauan kualitas air secara real-time,” ujarnya.
Selain itu, Perumdam juga berinovasi dengan mencari sumber air baku alternatif sebagai langkah antisipasi terhadap penurunan debit air akibat perubahan iklim.
Begitu juga kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta terus diperkuat, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur. Salah satu proyeknya adalah pemasangan pipa distribusi baru yang lebih efisien, yang bertujuan untuk mengurangi kebocoran air dan memastikan distribusi yang lebih merata, termasuk ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.
BACA JUGA