Didapuk Jadi Pembicara Pendidikan Inklusif di IPB, Kadisdik Purwakarta Paparkan Gagasan TDBA
Senin, 23 September 2024 | 08:57 WIB
Dok, Istimewa
Selain Purwanto, pembicara pada forum tersebut diantaranya, Prof Dr Arif Satria (Rektor IPB), Dr. Herman Suryatman (Sekda Jabar), Dr.Suyoto (Vice President UID), Dr. Oscar O. Wambraw (Rektor Uncen), Prof.Dr.Riri Fitrisari (Founder dan Chairperson UI Green Matrix World University), dan Dr.Rina Mardiana (Wakil Kepala BPKP IPB).
Dihadapan peserta, Kadisdik yang akrab disapa Kang Ipung ini memaparkan tentang visi pendidikan di Purwakarta dalam menghadapi tantangan abad 21 dan disrupsi di era 4.0. Dalam paparannya, Purwanto menjelaskan akan pentingnya melakukan transformasi pendidikan yang inovatif dalam mempersiapkan Anak-anak yang didambakan negara yakni pelajar pancasila.
"Pelajar sebagaimana tergambar dalam rumusan Gapura Panca Waluya (5 karakter yang menjadi gerbang kesejahteraan) yang Cageur, Bageur, Bener, Pinter tur Singer hal mana setara dengan tujuan dalam IDGs (Inner Development Goals) yakni Being, Thinking, Relating, Collaborating dan Acting.
Nah, kompetensi yang harus dimiliki peserta didik dalam menghadapi abad 21 dan era disrupsi," kata Purwanto. Melalui 3 core value sistem pendidikan, lanjutnya memaparkan, yang diterapkan di Purwakarta yakni Kesadaran lingkungan, kesadaran sosial dan kesadaran spiritual Purwakarta mempunyai program TdBA (Tatanen di Bale Atikan) sebuah model Pendidikan holistik integratif yang mengembangkan kodrat diri, kodrat alam dan kodrat zaman (tritangtu) peserta didik.
"Melalui gerakan Tatanen di Bale Atikan (TdBA) transformasi pendidikan di Purwakarta juga berkaitan erat dengan transformasi system lingkungan, transformasi sistem pangan dan transformasi sistem kebudayaan," katanya.
"Model pengelolaan lingkungan berbasis permaculture yang diterapkan di sekolah telah menjadi kurikulum muatan lokal yang diperkuat oleh Peraturan Daerah, dan Peraturan Bupati bahkan sudah dijabarkan dalam panduan dan petunjuk teknis. Semua Guru telah dilatih dalam In House Trining untuk menerapkannya di sekolah," sambungnya.
Menurutnya, lanjutnya memaparkan, melalui harmonisasi dengan kurikulum merdeka kebijakan TdBA yang dilaksanakan dalam pembelajaran melalui intrakurikuler, Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Ekstrakurikuler dan Habituasi di sekolah. Sehingga pengembangan sistem berfikir Pancaniti (Niti Harti, Niti Surti, Niti Bukti, Niti Bakti dan Niti Sajati) menjadi orientasi pendekatan pendidikan di Purwakarta.
"Program TdBA adalah jalan mewujudkannya karena model permakulture yang dilaksanakan berupaya agar peserta didik memiliki kesadaran penuh akan keberadaannya dimuka bumi, dimana mereka tinggal, dengan siapa mereka tinggal, apa yang harus mereka lakukan, bagaimana mereka melakukannya dan akan kemana mereka pergi," pungkasnya. (Diskominfo Purwakarta)
BACA JUGA