Meneladani Sifat Kepemimpinan Rosulullah di Era Modern
Senin, 23 September 2024 | 08:46 WIB
Dok, Istimewa
"Atas nama Pemkab Purwakarta, saya mengucapkan selamat datang kepada guru kita semua, bapak Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, yang telah berkenan hadir di Kabupaten Purwakarta untuk menyampaikan tausiahnya. Semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha dalam sambutannya.
Pada momentum ini, Norman mengajak semua jamaah untuk berikhtiar dan dapat meneladani sifat serta kepemimpinan Rasulullah SAW, dan menerapkannya dalam keseharian, terutama dalam bekerja dan melayani masyarakat, sehingga dapat terwujudnya visi-misi Kabupaten Purwakarta.
Sebagaimana diketahui bersama, ujar Norman, peringatan melalui Nabi Muhammad SAW pada hakikatnya, merupakan wujud penghormatan yang dalam kepada Nabi Muhammad SAW. Muhammad SAW bukan saja seorang Nabi dan seorang Rasulullah, tetapi juga pemimpin umat manusia. Ajaran Islam yang beliau sampaikan telah merubah wajah dunia dan peradaban ke arah yang lebih baik, lebih manusiawi dan lebih beradab dibandingkan catatan sejarah sebelumnya.
"Kita patut meneladani buah pikiran Rasulullah yang cerdas dan jernih, ucapan yang santun dan lembut, tindakan yang arif dan bijaksana, serta memegang teguh kejujuran dalam setiap langkah dan ucapannya. Itulah perilaku yang diwarnai oleh akhlak mulia, akhlakul karimah," jelas Norman.
Norman mengajak semua elemen masyarakat Kabupaten Purwakarta, khusus seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Purwakarta, melalui momentum Maulid Nabi ini, mari maknai dalam rangka peneguhan sikap dan aktualisasi nilai-nilai perdamaian, apresiasi terhadap kebhinekaan, perbedaan pendapat dan pilihan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tanpa ada pelanggaran, kebencian, penyebaran berita hoaks dan lain sebagainya.
Pesan-pesan dalam Maulid Nabi Muhammad SAW harus diwujudkan melalui sikap dan perilaku, keberagaman yang santun, rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan pendapat dan keyakinan. Karena tanpa adanya damai, harmoni, integrasi, dan budaya dialog, bangsa ini akan mundur dan kembali ke era penjajahan, dan mengalami disintegrasi yang destruktif dan kontraproduktif.
"Melalui momentum ini, mari kita tingkatkan kuantitas dan kualitas kecintaan kita kepada Rasulullah SAW dengan cara mengamalkan segala ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita jadikan kecintaan tersebut sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari setiap upaya kita untuk mewujudkan Kabupaten Purwakarta yang sama-sama kita cinta ini, agar ada dalam lindungan dan ridho Allah SWT," demikian Norman Nugraha. (Diskominfo Purwakarta)
BACA JUGA