Melirik Potensi Wisata di Wonogiri
Selasa, 21 Mei 2024 | 19:36 WIB
Dok, Istimewa
Hal tersebut didukung dengan kondisifisik Kabupaten Wonogiri yang memiliki jenis penggunaan lahan berupa lahan kering campuran yang turut menjadi pertimbangan tersendiri dalam penentuan komoditas pertanian yang ditanam, karena berhubungan dengan daya tahan tanaman dan suplai air.
Namun demikian, di balik itu, Wonogiri yang dikenal dengan juluan Kota Gaplek tersebut, menyimpan potensi atau peluang besar untuk pengembagan pariwisata. Potensi ini cukup menggiurkan. Jika dikembangkan dengan baik dan tepat, kolaborasi produk di sektor pertanian dengan industri pariwisata punya potensi besar untuk menggerakkan roda pereknomian dan membuka lapangan kerja lebih luas lagi.
Potensi ini sudah dalam perhitungan pemerintah daerah setempat. Seperti dikutip Solopos.com di tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dengan bantuan pendanaan dari pemerintah pusat merevitalisasi Pantai Sembukan dan Pantai Klotok di Kecamatan Paranggupito. Di kedua pantai ini Anda menikmati keindahan panorama pantai yang memberikan ketenangan tersendiri bagi yang memandangnya. Sedangkan Pantai Klotok. Sehingga tidak heran, pasca revitalisasi dua obyek wisata pantai ini viral di media sosial dan banyak dikunjungi wisatawan.
Selain pantai, Kecamatan Paranggupito juga menyimpan potensi budaya seperti kesenian tradisional seperti, karawitan dan jathilan yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Pamerintah daerah setempat di tahun 2013 juga merevitalisasi objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM). Revitalisasi itu mengubah wajah objek wisata andalan Wonogiri itu menjadi lebih modern dan indah. Dalam revitalisasi itu pula, dibangun scenic bridge atau jembatan kaca yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru objek wisata di Desa Sendang.
Tak sampai di situ, pemerintah pusat juga bakal melanjutkan proyek revitalisasi tahap II kawasan wisata WGM Wonogiri di lahan seluas 75 hektare (ha). Perkiraan nilai proyek itu sejumlah Rp75 miliar.
Rencananya, proyek revitalisasi ini bahkan sampai tahap III dengan luas area 162 di luar objek wisata WGM. Area itu mencakup Puncak Joglo dan Watu Cenik yang kini dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sendang.
BACA JUGA