Petani CSA Purworejo Manfaatkan Demplot Sebagai Laboratorium Lapang
Senin, 13 Mei 2024 | 17:54 WIB
Dok, Istimewa
Kalimat yang tepat untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh petani berwawasan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, belum lama ini.
Mereka adalah anggota Poktan Sido Makmur di Desa Kroyo, Kecamatan Gebang. Kegiatan Demplot tersebut merupakan kelanjutan kegiatan pertemuan dan praktik pembuatan pupuk organik untuk diaplikasikan secara langsung di lapangan.
Guna mengimplementasikan Program Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) dengan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Kedua program diusung oleh Kementerian Pertanian RI sementara SIMURP didukung pendanaan Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).
Kegiatan Demplot Genta Organik sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada jajarannya di Kementan maupun pemerintah daerah untuk melakukan akselerasi peningkatan luas tanam dan produksi padi 2024. “Tidak ada basa basi membangun negeri ini. Kerja saja. Pertanian Indonesia hebat. Tahun 2017 swasembada, 2019 swasembada, 2020 swasembada. Berarti kita bisa,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa pemerintah mendukung aktivitas petani dan penyuluh dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
“Pertanian tidak boleh berhenti dalam situasi apa pun. Genjot terus produksi pertanian. Penyuluh, petani dan kita semua ayo dukung pembangunan pertanian nasional,” katanya.
Direktur National Project Implementation Unit (NPIU) SIMURP Bustanul Arifin Caya menekankan hal senada. Tujuannya, meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian tahan perubahan iklim.
“Sasaran utama antisipasi risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan meningkatkan pendapatan petani di khususnya di daerah irigasi,” katanya.
petani mengimplementasikan CSA, untuk meningkatkan produktivitas pertanian. “SIMURP dilaksanakan lintas kementerian dan lembaga yakni Bappenas, Kementan, Kementerian PUPR, dan Kemendagri,” katanya.
Kegiatan Demplot Genta Organik oleh petani CSA di di Desa Kroyo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo merupakan kelanjutan dari kegiatan pertemuan dan praktik-praktik pembuatan pupuk organik untuk diaplikasikan secara langsung di lapangan.
Ketua Poktan Sido Makmur, Martono mengatakan petani yang menjadi peserta kegiatan dapat melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan serta dapat memantau pertumbuhan tanaman secara langsung. “Petani juga dapat membandingkan tanaman padi Jajar Legowo 2:1 dengan perlakuan organik dengan tanaman di sekitar kegiatan Demplot tersebut,” katanya.
Demplot dilakukan secara swadaya pada lahan Kasyono, salah satu anggota Poktan. Pupuk kandang sebagai pupuk dasar juga disediakan secara swadaya dari Kasyono sendiri.
Sementara praktik pengolahan pupuk, pembuatan pupuk organik cair serta kegiatan lainnya dilakukan bersama-sama. “Pemilik lahan diuntungkan dengan mendapatkan dukungan tenaga untuk mempersiapkan bahan-bahan serta pengelolaan tanaman,” kata Martono.
Anggota kelompok tani, katanya lagi, juga diuntungkan dengan mendapatkan tempat atau laboratorium untuk praktek dan belajar secara langsung. Dia menambahkan, petani peserta kegiatan dapat melihat secara langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan serta dapat melihat pertumbuhan tanaman secara langsung.
“Petani juga dapat membandingkan tanaman padi Jajar Legowo 2:1 dengan perlakuan organik pada tanaman di sekitar kegiatan Demplot yang dilakukan,” pungkas Martono.
Project Manager SIMURP Sri Mulyani menjelaskan Program CSA SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak. Upayanya, dengan mendidik dan melatih penyuluh beserta
BACA JUGA