Bankaltimtara Menjaga Asa IKN

Hasan, trustnews.id
Senin, 18 Maret 2024 | 00:55 WIB


Bankaltimtara Menjaga Asa IKN
Dok, Istimewa
TRUSTNEWS.ID,. - Rencana Pemindahan Ibukota Negara (IKN) ke wilayah Kalimantan Timur akan membuka sumber pertumbuhan ekonomi yang baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Kebutuhan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur meliputi gedung pemerintahan dan seluruh fasilitas penunjang, berdasar data Bappenas diperkirakan mencapai Rp466 Triliun

Muhammad Yamin, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara), mengatakan, potensi migrasi penduduk yang diprediksi mencapai 1,5 juta jiwa turut memunculkan peluang menggeliatnya sektor riil, yang pada gilirannya akan membuka segmen pasar baru bagi pengembangan bisnis DPK, kredit dan produk/layanan Bankaltimtara lainnya. Ini mengacu pada alokasi anggaran pembangunan ibu kota negara (IKN) tahun 2024 mencapai Rp43.7 triliun, jumlah penduduk IKN pada tahun 2024 diperkirakan 500 ribu orang, dan sebanyak 100 ribu tempat tinggal juga akan dibangun dengan tahap awal 47 pembangunan gedung apartemen. "Melihat adanya potensi dari pembangunan IKN, Bankaltimtara memiliki peluang untuk dapat terlibat dalam proyek pembangunan IKN dan potensi bisnis turunannya," ujar Muhammad Yamin berbicara kepada TrustNews.

Dirinya mengungkap data, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memiliki perekonomian yang terbesar di Kalimantan, dan merupakan terbesar ke-7 di Indonesia.

Sepanjang kuartal akhir 2022 hingga 2023, Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten di wilayah Kaltim dan Kaltara memiliki potensi dana DBH yang cukup besar. Diproyeksikan di tahun 2024, Kaltim berpotensi menerima dana karbon yang cukup besar sebagai bentuk dari upaya penurunan emisi karbon di Kaltim.

"Dengan diterimanya dana tersebut oleh Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kaltim, Bankaltimtara berpotensi untuk mengelolanya sebagai dana pihak ketiga. Sehingga dapat meningkatkan bisnis bank, yang tercermin dari peningkatan aset serta penyaluran pembiayaan kepada masyarakat," ujarnya.

Yasin pun mengatakan, brand Bankaltimtara memiliki top of mind yang baik di wilayah Kaltim dan Kaltara berdasarkan survei Marketing Research Indonesia (MRI) dua tahun terakhir loyalitas nasabah terbaik nomor dua di antara bank – bank nasional.

"Ini artinya nasabah kami memiliki ikatan yang kuat dengan kita dibandingkan dengan bank nasional lainnya disertai dengan peningkatan transaksi digitalisasi baik produk maupun layanan yang terus dioptimalkan akan memunculkan peluang tumbuh bagi bisnis berbasis komisi (fee based income)," ungkapnya.

"Mengingat tren industri yang cenderung meningkat, fee based income menjadi segmen bisnis yang potensial untuk dikembangkan," tambahnya.

Begitu juga dengan peningkatan jumlah transaksi di berbagai platform e-commerce yang sangat pesat, menurutnya, menjadi salah satu alasan kuat terus berkembangnya ekonomi digital di Indonesia.

"Penggunaan instrumen pembayaran digital atau electronic payment (e-payment) tahun ini menunjukkan tren positif sejalan dengan upaya Bank Indonesia serta seluruh stakeholders untuk mendorong transformasi digital dalam industri sistem pembayaran Indonesia seperti pengembangan fitur QRIS, QRIS Cross Border, implementasi SNAP, dan BI Fast," ujarnya.

Perkembangan digitalisasi membuka peluang perluasan layanan tanpa harus membuka jaringan kantor dan mesin ATM/ CDM/CRM yang membutuhkan investasi yang besar, serta mampu mendorong pertumbuhan dana murah atau current account savings account (CASA) yang mencakup giro dan tabungan.

Fitur-fitur dalam sistem pembayaran juga memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat untuk bisa menggunakan layanan pembayaran secara cepat, mudah, dengan biaya yang relatif lebih murah, dan andal.

"Bankaltimtara memanfaatkan momentum ini dengan meningkatkan aspek kompetitif produk dan layanannya sehingga dapat diakses secara digital, baik untuk nasabah ritel maupun korporasi," tegasnya.

Yasin bilang, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kinerja Bankaltimtara, Pemerintah Daerah yang menjadi pemegang saham telah menyokong permodalan Bankaltimtara dengan baik. Ini terlihat dari pertumbuhan Aset yang meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.

"Adanya penambahan setoran modal dari pemegang saham, Bankaltimtara dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk optimalisasi pemenuhan kebutuhan pembiayaan kepada masyarakat dan pelaku usaha khususnya kepada para ASN yang merupakan captive market bank, dengan strategi dan pricing yang dapat menjadi quick win di pasar," pungkasnya.