JIEP Jajaki Sayap Bisnis Baru

Hasan, trustnews.id
Minggu, 14 Januari 2024 | 12:16 WIB


JIEP Jajaki Sayap Bisnis Baru
Dok, Istimewa
TRUSTNEWS.ID,. - Berdiri di atas Area seluas 433 Ha di bilangan Pulogadung, Jakarta Timur. Komitmennya selalu mengedepankan yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada seluruh stakeholder-nya. Saat ini perusahaan yang saham mayoritasnya dipegang oleh Danareksa dan Pemprov DKI Jakarta itu dipercaya mengelola kebutuhan bagi 400 perusahaan nasional maupun multi internasional di dalam kawasan.

Namun demikian, sekalipun terlihat smooth dalam menjalankan bisnis, JIEP tetap membutuhkan dinamika bidang usaha yang fresh. Istilahnya tidak ingin mengelola bisnis yang itu-itu saja. Memang JIEP mayoritas pendapatannya berasal dari penyewaan lahan industri. Sekalipun begitu, JIEP merasa tidak bisa selamanya berada di ‘zona nyaman.’ Kondisi ini tentu tidak baik untuk dipertahankan, terlebih jika ditinjau dari dinamika bisnis yang berkembang sangat kompleks. Tingkat persaingannya pun juga sangat tinggi. Sangat tidak sehat jika bisnis dijalankan secara stagnan.

Guna mengantisipasi hal itu terjadi, harus dipikirkan langkah antispatifnya. Salah satu bentuk antisipasi yang saat ini mengemuka, lahirnya rencana untuk membuka sayap bisnis baru untuk JIEP. Bidang usaha yang mengemuka untuk dijalankan, mencakup bisnis penyediaan air bersih, pengolahan limbah, fiber optic, smart gate dan limbah D3/B3 medis.

“Problemnya, tidak selalu mudah untuk menciptakan bisnis baru. Apalagi, posisi kami merupakan kawasan yang berada di tengah perkotaan dan dikelilingi perumahan elit serta akses jalan utama yang padat. Makanya, sangat tidak memungkinkan bagi kami untuk menambah luas kawasan di wilayah ini. Kami punya niatan untuk membangun di daerah lain,” tegas Sigit Winarto, Direktur Operasional dan Pengembangan PT JIEP kepada Trustnews belum lama ini.

Niat untuk mengembangkan bisnis di lahan baru tentu membutuhkan persiapan ekstra. Sementara di sisi lain JIEP masih disibukkan atau berjibaku dengan sejumlah persoalan yang harus segera diselesaikan.

Terkait pengembangan bisnis baru, menurut Sigit, JIEP sempat dipercaya jadi pengelola PSN (proyek strategi nasional) di Subang, Jawa Barat. Belum sempat berjalan, proyek ini tiba-tiba mandek. Tapi sekarang kembali berkembang untuk dibicarakan. Mudah-mudahan bisa segera beroperasi sebagai bentuk ekspansi JIEP dalam mengembangkan bisnis. “Kami ingin mendobrak agar JIEP bisnisnya terus berkembang dan beragam selain penyewaan unit usaha,” sergah Sigit meyakinkan.

Selain mengembangkan bisnis baru, JIEP tetap dituntut membuat kawasan lebih kondusif, nyaman, aman serta membuat semua penyewa betah berada disini. “Tugas saya disini ada dua, yakni menata JIEP secara operasional lebih baik lagi, dan yang kedua menciptakan bisnis baru atau memobilisasi bangunan yang kita miliki agar mendapatkan keuntungan,” sergah Sigit.

Untuk merah itu kawasan harus ditata dengan baik. Misalnya sarana parkir yang belum bagus harus segera ditata lebih baik, termasuk untuk lokasi makan pagi, makan siang, hotel dan sebagainya. Gapura harus dibuat lebih modern, penerangan dilengkapi, akses sarana transportasi juga diperbaharui agar lebih mudah menjangkau karyawan, termasuk kehadiran CCTV dalam menunjang rasa aman hingga sinyal selular mobile juga harus jadi perhatian. Memperbaiki hal—hal ini juga tidak bisa dilakoni sendirian, tapi juga harus menjalin mitra dengan pihak lain agar dirasakan pelayanan yang diberikan JIEP lebih optimal.

JIEP juga memiliki 59 gudang dan bangunan pabrik yang siap pakai dan ada yang dalam tahap proses renovasi. Di tahun 2023, ada 16 gudang yang direnovasi. Tahun depan 31 gudang akan diperbaiki. Di samping itu ada beberapa gudang JIEP yang luasnya sangat signifikan, dan banyak menarik minat konsumen.

Dengan potensi yang dimiliki, diakui Sigit, figur JIEP sangat luar biasa untuk bisa berkembang secara bisnis.Ditambah lagi JIEP juga ditunjang oleh SDM yang rata-rata sangat fresh dan berkompeten di bidangnya. Makanya, angka kecelakaan sangat minim, hubungan dengan tenant baik, mastering sudah dibuat, dan cukup besar dijadikan komersial. “Kami baru saja mendapat sertifikat management terintegrasi dan ISO 3700 terkait kesehatan, keselamatan dan keamanan. Kami juga ada tim tanggap darurat untuk menangani segala kemungkinan jika terjadi bencana,” terangnya meyakinkan.


BACA JUGA