Buminata Group PT Buminata Energi Perkasa Hadirkan Pembangkit Mini Hydro Demi Kemaslahatan Ummat
Minggu, 14 Januari 2024 | 12:12 WIB
Dok, Istimewa
Memang, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2002 tersebut terus mengembangkan dirinya melalui peningkatan kompetensi dan senantiasa mengedepankan unsur profesionalisme melalui man power atau tenaga-tenaga ahli, termasuk tenaga ahli khusus yang mereka miliki dari berbagai disiplin ilmu.
Buminata Group sendiri merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pembangunan PLTM, di beberapa wilayah Sulawesi. Sebut saja PLTM Kalumpang, Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 1,3 Megawatt (MW).
Selain itu ada juga PLTM Hanga-Hanga di di Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 2,3 MW. Melalui PLTM ini, PT PLN (Persero) memanfaatkan air limpahan untuk menghasilkan listrik kembali melalui pembangkit listrik tenaga pikohidro. Pikohidro merupakan salah satu alternatif pembangkit listrik skala kecil yang hanya membutuhkan jatuhnya air dari ketinggian 4 meter untuk menggerakan turbin sehingga cocok untuk daerah di sekitar aliran sungai. Pembangkit ini bisa digunakan untuk melistriki sekitar 20 kepala keluarga dengan daya 450 VA.
Selain itu, Buminata Group juga membangun PLTM Tomata yang berada di Morowali Utara, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 10 MW yang belum lama ini sudah Commercial Operation Date (COD) pada pertengahan tahun 2022. Dengan beroperasinya PLTM Tomata dapat menambah penggunaan green energy atau EBT di Sulawesi Tengah. Hingga saat ini porsi EBT dalam bauran energi di Sulawesi Tengah mencapai 65,69 persen, serta dapat membantu kebutuhan energi listrik di daerah Morowali Utara.
“Atas pembangunan sejumlah pembangkit ini kami memperoleh penghargaan dari Masyarakat Ekonomi Baru Terbarukan Indonesia (METI) sebagai perusahaan PLTM swasta pertama Independent Power Producer (IPP) di Indonesia,” ujar Rahadian Adinugroho, Direktur PT Buminata Energi Perkasa kepada Trustnews belum lama ini dengan bangga.
Selain yang pertama, penghargaan tersebut diperoleh atas dedikasi yang diberikan juga dikarenakan perusahaan ini memiliki komitmen besar memenuhi kebutuhan listrik yang masih relatif minim di wilayah Sulawesi. “Dengan kehadiran PLTM yang kami bangun ini, tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik masyarakat tetapi juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat. Dan yang tidak kalah penting sumber energi yang dibangun lebih sustainable (berkelanjutan) dan tidak merusak lingkungan. Dalam hal ini kami berharap dapat membantu mempercepat bauran EBT 23% di Indonesia, serta mewujudkan Net Zero Emission pada tahun 2050. Dan yang tak kalah penting juga menjaga keseimbangan dari Energy Trilemma, yaitu Energy Security, Energy Equity, dan Environment Sustainibility.” terangnya.
Di tahun 2024 Buminata Group memproyeksikan untuk membangun PLTM Batunobotak di Dusun Batunobotak, Desa Dadakitan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Toli Toli, Provinsi Sulawesi Tengah dengan kapasitas 5 MW.
Sekalipun masih di wilayah Sulawesi, bukan berarti menutup kemungkinan untuk membangun PLTM di wilayah Indonesia lainnya. Pasar di wilayah lain, diakui Rahadian tengah dijajaki. Dan pihak yakin akan memperoleh proyek tersebut mengingat man power power yang dimiliki Buminata Group sudah sangat berpengalaman selama lebih dari 20 tahun. Para sumber daya manusia Buminata Group tidak hanya cakap membangun tapi juga ahli dalam membidani pengoperasian Independent Power Producer (IPP) PLTM.
Memang, diakui Rahadian, perusahaan berupaya untuk benar-benar memilih orangorang berkualitas. Dalam meningkatkan kompetensinya, Buminata Group selalu berupaya untuk memilih sumber daya yang berkualitas. Dalam meningkatkan kompetensi SDM, Buminata Group akan terus berusaha untuk dapat menunjang development untuk para karyawan guna melahirkan pekerja yang tangguh di bidangnya. Sehingga semuanya teruji dan bisa melampaui sejumlah pola pelatihan dan rekrutmen yang ketat.
Upaya ini dilakukan untuk memberikan hasil yang terbaik. Tidak hanya bagi perusahaan tapi juga masyarakat secara luas, termasuk di dalamnya pemerintah daerah. Setiap pembangkit yang dibangun diorientasikan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar atau pondok pesantren. “Perusahaan ini dibangun tidak sematamata untuk komersil tapi juga bisa berbagi untuk kemaslahatan masyarakat. Filosofinya sebagai syiar dari agama, kita juga ingin masyarakat maju, harapan kita membantu masyarakat mendapatkan pendidikan yang lebih baik.” terang pria yang menjabat sebagai Direktur PT Buminata Energi Perkasa tersebut.
BACA JUGA