Antisipasi Resesi Ekonomi, Ketahanan Pangan Harus Jadi Prooritas Warga Kota Tangerang
Minggu, 14 Januari 2024 | 10:28 WIB
Dok, Istimewa
“Berbekal pengalaman sejak dulu bangsa Indonesia sudah menjadi penghasil swasembada beras, juga sektor perekonomian mengalami stagnasi yang berimbas masalah ketahanan pangan,” ujar Ketua DPRD.
Sebab, lanjut Gatot Wibowo, warga tetap membutuhkan pangan dalam keseharian, oleh karena itu, perlu upaya antisipasi bersama yang dipersiapkan sejak saat ini.“Jika terjadi, kurangnya pangan sudah memiliki buffer di sektor ketahanan pangan sehingga tidak memperburuk efek resesi ekonomi di Kota Tangerang,” tuturnya.
DPRD Kota Tangerang juga menyetujui alokasi Penyertaan Modal Daerah (PMD) dalam rancangan KUA-PAS APBD T.A 2023 ini, yang dapat digunakan menjadi tambahan modal peningkatan di sektor ketahanan pangan, terutama penyediaan bahan pokok yang menjadi tugas dan fungsi BUMD di wilayah Kota Tangerang.“BUMD juga memiliki pengalaman penyediaan barang dan jasa termasuk kebutuhan pokok bagi warga saat terjadi rendahnya ketahanan pangan nantinya,” paparnya.
Ia juga berharap program urban farming yang menjadi program kerja dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian tidak sekadar formalitas semata, tapi memunculkan nilai ekonomis yang mampu memberikan daya ketahanan pangan yang stabil di pasar.
“Alhasil, program urban farming di Kota Tangerang memberikan pengaruh signifikan dalam upaya peningkatan sektor ketahanan pangan,” ungkapnya. Gatot juga meminta Dinas Ketahanan Pangan, BUMD dan Bulog berkonsolidasi dan sinergi mengantisipasi efek resesi ekonomi. Ketiga sektor pengampu ini duduk bersama menyusun konsep dan mengeksekusi sesuai tugas fungsi masing- masing.
“Alhasil, kita dapat memberikan kabar baik bagi warga Kota Tangerang walaupun secara nasional kita mendengar akan terjadi resesi ekonomi tahun 2023, kesiapan ketiga sektor pengampu di Kota Tangerang tidak menambah kekhawatiran tersebut. Dan memastikan kebutuhan harga stabil dan pasokan mencukupi,” tandasnya. (TN)
BACA JUGA