Strategi BBPKH Cinagara Dorong Petani Milenial

Hasan, trustnews.id
Minggu, 19 November 2023 | 22:15 WIB


Strategi BBPKH Cinagara Dorong Petani Milenial
Dok, Istimewa
TRUSTNEWS.ID,. - BBPKH Cinagara memiliki kontribusi dalam pembangunan pertanian melalui pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan (keswan) dan kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) bagi aparatur dan non aparatur pertanian.

Sektor Pertanian secara konsisten menjadi kontributor utama kedua bagi PDB nasional setelah industri pengolahan. Hal tersebut dikarenakan lebih dari 60 persen sumber pendapatan rumah tangga petani berasal dari sektor pertanian. Selain itu Sektor Pertanian telah menjadi penyedia lapangan kerja terbesar yaitu sekitar 38,7 juta orang (28 persen - 30 persen) dari total pekerja. Saat pandemi tenaga kerja di sektor ini meningkat sebesar 2,23 persen.

Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Dr. Wasis Sarjono, SPt., M.Si. mengatakan BBPKH Cinagara memiliki kontribusi dalam pembangunan pertanian melalui Pelatihan Teknis Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Peternakan.

Dalam upaya menyiapkan SDM unggul di bidang pertanian, menurutnya, BBPKH menerapkan beberapa strategi. Pertama, peningkatan kompetensi tenaga fungsional (Widyaiswara) melalui pendidikan, pelatihan, magang, baik di dalam atau di luar negeri serta membangun jejaring peningkatan kapasitas dengan K/L (Stakeholders) yang terkait.

"Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) selaku Pembina SDM seperti tenaga Medik, paramedik, tenaga laboratorium, petugas IB, PKB, ATR, Keurmaster maupun meat inspector sudah mempercayakan ke BBPKH Cinagara untuk melakukan peningkatan kapasitas SDM nya dari tahun ke tahun," ujar Wasis Sarjono menjawab TrustNews. Kedua, meningkatkan kompetensi tenaga struktural melalui diskusi-diskusi internal dan eksternal dengan stakeholder terkait dalam menjalankan tusi mengacu pada regulasi yang ada.

Ketiga, peningkatan infrastruktur jaringan internet, yang merupakan sarana penting untuk mendukung efektifitas pelatihan daring. Upaya BBPKH Cinagara menambah kapasitas jaringan yang semula hanya kapasitas 50 Mbps dinaikkan menjadi 3 kali lipat dengan total 33 Access Point.

"Seperti halnya pada beberapa pelatihan internasional yang telah diselenggarakan, juga untuk kelancaran pelaksanaaan pelatihan blended learing," ungkapnya.

Keempat, perubahan kurikulum pelatihan kearah pelatihan vokasi yang berbasis SKKNI sesuai permintaan Dunia Usaha dan Industri

"Kelima, BBPKH juga melakukan kerjasama pelatihan Aparatur dan Non Aparatur dengan perusahaan atau industri. BBPKH tidak hanya bekerjasama dengan dinas pertanian atau dinas peternakan lingkup kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," jelasnya.

Selain itu lanjutnya, BBPKH juga menerapkan beberapa strategi dalam upayanya menggenjot dan memperbanyak petani milenial. Diantaranya, pertama, akselesari penumbuhan P4S bagi petani milenial melalui kolaborasi dan jaringan sebagai cara meningkatkan kekuatan tawar dalam hal negosiasi harga dan pengadaan input pertanian dengan harga terjangkau.

Kedua,mengubah mindset petani milenial Bahwa bertani itu menguntungkan, mengedukasi tentang praktik pertanian berkelanjutan dan organik serta meningkatnya permintaan global terhadap produk pertanian yang dihasilkan secara berkelanjutan.

Ketiga, mentorship dan pendampingan, menghubungkan petani milenial dengan petani berpengalaman.

"P4S melatih calon petani milenial di wilayahnya, memperkenalkan sosialisasi model-model smart farming sehingga dapat memotivasi dan memberikan contoh positif kepada petani lainnya," ujarnya.

Keempat, menyediakan akses pendidikan dan pelatihan pertanian modern kepada generasi milenial, contohnya pelatihan praktis tentang teknik pertanian terbaru, manajemen lahan, dan penerapan teknologi pertanian digital. Kelima, membantu petani milenial untuk mengakses pasar global dengan menggunakan platform e-commerce (digital) atau membuka peluang baru untuk meningkatkan pendapatan mereka. Keenam, pengelolaan risiko, memberikan edukasi terkait hal-hal penting untuk membantu para petani milenial menghadapi tantangan seperti antisipasi pertanian terhadap kondisi (iklim, wabah penyakit, atau fluktuasi harga) Ketujuh, memberikan informasi terkait bank atau lembaga keuangan yang dapat membantu untuk mengembangkan produk dan layanan finansial sesuai kebutuhan para petani milenial.

Wasis pun menunjuk P4S Lenthera Mahika dan P4S Timoer Sentosa di Provinsi Yogyakarta sebagai P4S binaan BBPKH Cinagara yang telah menerapkan integrated farming system, manajemen zero waste dan menghasilkan produk organik dengan visi kelembagaan yang kuat.

Kedua P4S binaan BBPKH Cinagara itu sukses menerapkan sistem biokonversi dalam waste management untuk limbah organik dengan output produk sumber pakan alternatif dengan kadar protein > 35% dan menerapkan Integrated farming untuk meningkatkan nilai tambah dalam circle ekonomi own stream – process – up stream (Supply Chain).

"Keduanya bekerja sama dengan pelaku usaha mikro, organisasi, komunitas, perorangan maupun stakeholder menggerakan sirkular ekonomi berbasis kearifan lokal dalam menghadapi masuknya produk luar negeri" pungkasnya.