Hadapi Tantangan, AK-Tekstil Solo Tetap Bidik Generasi Z
Kamis, 19 Oktober 2023 | 16:04 WIB
Dok, Istimewa
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebutkan, kondisi tersebut terjadi karena adanya rentetan persoalan. Ini mulai dari pelaku industri yang kehilangan pasar domestik hingga sepinya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor.
Meskipun sempat mengalami kontraksi, melemahnya kondisi pasar sektor tekstil di Indonesia tentu juga berimbas pada gerakan pasar global. Rata-rata di pasar global tersebut mengalami penurunan daya beli. Penurunan daya beli ini sebagai imbas dari inflasi yang terjadi secara global tersebut.
Selain berpengaruh di pasar global, menurunnya pasar tekstil juga berdampak di lingkungan akademi pendidikan yang dikenal melahirkan tenaga-tenaga ahli di sektor industri tekstil, satu di antaranya, Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta (AK – Tekstil Solo). Pasalnya penyelenggaraan pendidikan disini juga ‘menggandeng’ para pelaku atau mitra industri tekstil, baik untuk peningkatan kompetensi melalui pendidikan, maupun penyerapan tenaga kerja.
“Tantangan yang dihadapi oleh AK-Tekstil Solo adalah pada kondisi dimana industri tekstil mengalami penurunan produktivitas dan sedang dalam fase melambat. Hal ini mempengaruhi pada permintaan kebutuhan tenaga kerja oleh industri tekstil,” terang Ahmad Wimbo Helvianto, S.E, M.M, Direktur AK-Tekstil Solo kepada Trustnews belum lama ini.
Sekalipun industri tekstil kondisinya sedang melemah, Wimbo dan jajarannya tidak patah arang, tetap konsisten untuk terus menjaring penerimaan mahasiswa baru dan mempersiapkan betul lulusannya untuk menjadi tenaga ahli di sektor industri tekstil.
AK- Tekstil Solo akan terus ‘bergerilya’ dengan berpromosi dan mensosialisasikan lembaga pendidikan terkemuka ini ke sekolah-sekolah SMA atau SMK, industri, pemerintahan wilayah (kecamatan dan desa) serta melalui expo/pameran pendidikan. “Target AK-Tekstil Solo adalah menjaring kaum muda generasi Z yang berminat pada sektor tekstil. Mereka yang terjaring akan mengikuti kegiatan pengenalan kampus dan juga industri” tegas Wimbo.
AK-Tekstil Solo juga tetap konsisten mengedepankan penyelenggaran program pendidikan Diploma II. Para mahasiswa terus diajarkan keahlian tekstil dan produk tekstil melalui program studi Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan Teknik Pembuatan Garmen.
Para mahasiswanya juga konsisten dibekali hard skill dalam bidang tekstil dan produk tekstil, termasuk dengan membekali kemampuan soft skill yang didapat melalui organisasi kemahasiswaan maupun melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh kampus.
“Tidak cukup hanya itu, mitra industri juga masih dilibatkan sejak penerimaan mahasiswa baru, termasuk sebagai pihak yang menentukan kelulusan sebagai calon mahasiswa baru, bahkan juga terlibat dalam wawancara HRD yang akan menentukan dimana tempat mahasiswa, hingga akan melakukan praktik industri dan penempatan saat nanti lulus,” jelas Wimbo meyakinkan.
Apalagi, AK-Tekstil Solo dikenal memiliki sarana pendukung pembelajaran yang lengkap, dengan kelas dan workshop. Peralatannya pun sesuai dengan standar industri. Di samping itu juga tersedia pra sarana lain berupa perpustakaan, klinik dan ruang kemahasiswaan.
AK-Tekstil Solo awalnya didirikan dengan kerjasama antara Pemerintah Kota Surakarta, Kementerian Perindustrian, dan Mitra Industri. Komunikasi dan kolaborasi dilakukan untuk mendukung terciptanya mahasiswa dan lulusan SDM industri tekstil yang kompeten. Setiap tahun AK-Tekstil Solo menyelenggarakan kegiatan temu mitra untuk menjaring masukan dan perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Upaya ini penting dilakukan, mengingat, prioritas AK-Tekstil Solo adalah menjadi salah satu unit vokasi Kementerian Perindustrian yang memiliki pencapaian yang luar biasa dalam pelayanan umum maupun pelayanan pendidikan. Pencapaian itu antara lain dalam perolehan Wilayah Bebas Korupsi dan Penerapan ISO 21001:2018 tentang Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.
BACA JUGA