Patra Jasa Terlibat Pembangunan IKN Nusantara

Hasan, trustnews.id
Kamis, 19 Oktober 2023 | 11:52 WIB


Patra Jasa Terlibat Pembangunan IKN Nusantara
Dok, Istimewa
TRUSTNEWS.ID,. - Dua skenario besar tengah diwujudkan PT Pertamina (Persero) membangun Ibu Kota Negara Nusantara, atau IKN Nusantara. Skenario pertama, pembangunan Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan) di Wilayah Perencanaan (WP) 5, IKN.

Dalam WP 5 nantinya dilengkapi sejumlah fasilitas, antara lain Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Center berbasis ICT , dan Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low-carbon Technologies , Pertamina Vocational Education Center, Labs and Test Centers , Shared Green Infrastructure, dan Sustainability Start-up Hub.

Keberadaan Pertamina Sustainable Energy Center ini merupakan langkah untuk mendukung program Net Zero Emission (NZE) Pemerintah tahun 2060, dimana Pertamina mengembangkan pusat riset, green dan low carbon technology untuk Indonesia.

Pertamina Sustainable Energy Center akan menjadi pusat riset dan edukasi yang fokus dalam pengembangan industri energi hijau, rendah karbon, dan energi baru terbarukan, dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan global dan berbagai universitas di dunia.

Selain itu, Pertamina juga akan mengembangkan proyek Nature Ecosystem Based Solution (NEBS) yang merupakan strategi memanfaatkan potensi alam IKN yang berada di kawasan hutan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk konservasi, restorasi dan pengelolaan ekosistem berkelanjutan di seluruh kawasan IKN. Dengan menggunakan energi dari hutan ini, kawasan IKN dapat menyumbang negative emission sehingga mempercepat target NZE.

Skenario kedua, Pertamina juga akan melakukan pengembangan fasilitas pendukung berupa community hub. Diantaranya meliputi conference hall, gedung perkantoran dan bisnis, hotel, community center, rumah sakit dan lainnya. Patra Jasa sebagai Anak Perusahaan yang bergerak di bidang property mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Pertamina holding.

Dalam skenario ini, Pertamina berencana akan membangunkawasan resort 1000 kamar, lapangan golf 36 holes, rumah sakit, Universitas bertema vokasi, dan pusat research and development.

Putut Ariwibowo, Direktur Utama PT Patra Jasa, mengatakan Patra Jasa sebagai bagian dari Pertamina, berkomitmen untuk mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh Pertamina Holding dalam upaya membangun fasilitas pendukung berupa community hub yang meliputi conference hall, gedung perkantoran dan bisnis, hotel, community center, rumahsakit dan lainnya.

“Patra Jasa punya 3 pilar bisnis yakni Property Investment & Development, Hotels & Resorts dan Services. Patra Jasa adalah developer penunjang bisnis Pertamina,” ujar Putut Ariwibowo kepada TrustNews.

“Kedua Patra Jasa punya hotel, apakah berarti Patra Jasa melakukan praktek bisnis hotel dalam hotel, jawabnya tidak. Karena hotel yang kita kelola itu support business Pertamina. Seperti juga kita punya Prima Armada Raya, Mitra Tours & Travel dan Patra Facility Management yang operasionalnya melayani mitra Pertamina,” paparnya.

Dalam kapasitasnya sebagai penunjang bisnis Pertamina, boleh dibilang Patra Jasa ikut ’kecipratan rejeki’ seiring membaiknya kinerja Pertamina. Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih sebesar US$3,8 miliar atau senilai Rp56,59 triliun (asumsi kurs Rp14.868 per US$). Laba ini menjadi yang paling besar sepanjang sejarah perusahaan BUMN itu berdiri.

Bila dibandingkan 2021, laba bersih Pertamina menyentuh US$2,04 miliar atau Rp30,41 triliun. Angka itu lebih tinggi dari laba yang ditorehkan pada 2020 lalu yang sebesar US$1,05 miliar atau Rp15,62 triliun.

Bahkan, laba PT Pertamina (Persero) pada Semester 1 2023 hampir menyentuh Rp37 triliun (unaudited). Angka tersebut berpotensi akan terus mengalami kenaikan hingga akhir tahun ini.

“Kondisi pasar global saat ini memang mengkhawatirkan. Ada banyak ketidakpastian yang mempengaruhi. Apakah ketidakpastian ini mempengaruhi bisnis Migas, tentu sangat mempengaruhi. Tahun lalu Pertamina berhasil rebound dari sisi keuangan, otomatis keuangan Patra Jasa juga naik,” ungkapnya.

Cipratan rejeki yang diperoleh itu, didorong oleh kebutuhan tenaga kerja serta kebutuhan armada yang dibutuhkan Pertamina di outsourcing ke Patra Jasa.

“Ibarat kue, Patra Jasa hanya mengambil porsi 50 persennya saja. Mengapa Patra Jasa tidak ambil semuanya 100 persen, karena kita juga harus memberi kepada perusahaan lokal lainnya. Tujuannya agar ekosistem yang dibangun bisa tumbuh bersama,” pungkasnya.