Predikat A Dual System Politeknik Ati Makassar

Hasan, trustnews.id
Selasa, 13 Juni 2023 | 22:11 WIB


Predikat A Dual System Politeknik Ati Makassar
TRUSTNEWS.ID. - Keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di sektor industri, khususnya bidang teknologi industri dan manufaktur, masih sangat dibutuhkan. Menyadari hal itu, Politeknik ATI Makassar terus berupaya dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dalam dunia kerja. 

Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri, mengatakan, dalam penyediaan SDM Industri yang unggul, Politeknik ATI Makassar menerapkan model pembelajaran 3 in 1. Pertama, menyelenggarakan pendidikan vokasi dual system yang menekankan pada penguasaan keterampilan berbasis praktik dan magang di industri selama dua semester dan model pembelajaran berbasis produk (Teaching Factory). 

"Politeknik ATI Makassar sudah mendapat pengakuan dari EKONID, sebuah lembaga independen dari Jerman yang melakukan asesmen implementasi pendidikan vokasi dual system dan meraih predikat A dari lembaga tersebut," ujar Muhammad Basri kepada TrustNews.

Kedua, dilakukan sertifikasi kompetensi untuk memastikan lulusan Politeknik ATI Makassar kompeten sesuai dengan bidang keahlian melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang kami miliki. 

"Saat ini, LSP kami sudah memiliki 45 skema sertifikasi yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan industri. Sehingga, saat lulus alumni kami tidak hanya mengantongi ijazah tapi juga sertifikat kompetensi dari BSNP," ungkapnya. 

Ketiga, penempatan kerja. Adanya unit Career Development Center (CDC) akan menjembatani lulusan dengan mitra industri dengan melakukan rekrutmen kerja setiap tahunnya. Serapan alumni tahun 2021 juga sudah mencapai 100 persen, sementara lulusan tahun 2022 sudah mencapai 80,88 persen. 

"Sesuai perjanjian kinerja kami, lulusan akan terserap di dunia industri 100% satu tahun setelah lulus," ucapnya. 

Dirinya juga mengungkap, strategi Politeknik ATI Makassar dalam menghasilkan SDM agro milenial, dimulai dari penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS). 

"Ada tiga jalur seleksi yang kami buka setiap tahunnya, yaitu JARVIS Prestasi, JARVIS Bersama yang dilakukan serentak oleh seluruh unit Pendidikan Kemenperin, dan JARVIS Mandiri termasuk di dalamnya jalur seleksi rekomendasi industri,' ungkapnya. 

"Untuk meningkatkan animo masyarakat, kami senantiasa melakukan promosi ke berbagai wilayah, khususnya di Sulawesi Selatan," tambahnya. 

Dalam proses penerimaan mahasiswa baru, menurutnya, program studi Teknik Industri Agro menjadi program studi yang paling diminati. Kuota yang disediakan juga paling banyak dibanding prodi lain, namun tetap memperhatikan rasio antara mahasiswa dengan dosen. 

"Selain melalui program Diploma 3, kami juga dipercaya oleh BPSDMI Kemenperin untuk menyelenggarakan program vokasi industri setara D1 hasil kerjasama dengan industri maupun pemerintah," ujarnya. 

"Di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, telah dilaksanakan Program Setara D1 Teknik Industri Agro dari hasil kerja sama Politeknik ATI Makassar dengan Pemerintah Kabupaten Barru," tambahnya. 

Diterangkannya, pendidikan setara D1 kerja sama Industri ini merupakan bagian dari kebijakan BPSDMI Kemenperin menuju corporate university. Salah satu misi yang harus diwujudkan oleh politeknik adalah menyelenggarakan pendidikan secara dual system dengan model pembelajaran melalui Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) yang berstandar global dan mengembangkan kelas industri. 

"Politeknik ATI Makassar menyelenggarakan Pendidikan vokasi di bidang teknologi manufaktur industri agro dan mineral. Kami memiliki empat program studi, yaitu Teknik Industri Agro, Teknik Manufaktur Industri Agro, Otomatis Sistem Permesinan, dan Teknik Kimia Mineral. Selain keahlian di bidang keilmuan masing-masing prodi, kami juga membekali mahasiswa dengan penguasaan karakter kerja, soft skill, dan bahasa asing melalui unit-unit pendukung yang berada di Politeknik ATI Makassar," paparnya. 

Muhammad Basri menerangkan, model pembelajaran berbasis produk, alat atau mesin yang menjadi hasil tugas akhir mahasiswa, menurutnya, telah dimanfaatkan sejumlah industri kecil menengah (IKM) di Sulawesi Selatan, seperti Mesin Proofer Roti berbasis Thermohygrostat STC 3028 dan Berbasis Mikrokontroller digunakan IKM Roti Nakku di Kabupaten Gowa. 

"Selain itu, alat pengendali level air otomatis, alat monitoring suhu dan kelembaban, serta alat pengabut air otomatis di IKM Jamur di Kabupaten Maros, Alat Pemarut dan Pemeras Jahe (2 in1) di Kelompok Tani Wanita Kabupaten Soppeng, Mesin Perontok Kacang Tanah ke Kelompok Tani di Kabupaten Bone," pungkasnya.