Huru-Hara Hanguskan Rutan Siak

TN, trustnews.id
Jumat, 24 Mei 2019 | 06:23 WIB


Huru-Hara Hanguskan Rutan Siak
Sisa-sisa kebakaran di Rutan Siak Sri Indrapura, Riau
Rumah tahanan yang over kapasitas menjadi penyebab hangusnya Rutan Kelas IIB Siak.
Polisi masih memburu para tahanan yang melarikan diri paska meledaknya kerusuhan yang membumihanguskan Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura, Riau. Dalam perburuan tersebut, Polres Pekanbaru menurunkan personel untuk mengamankan tiga pintu perbatasan wilayah Kabupaten Siak.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto mengatakan ada tiga pintu masuk utama yang pengawasannya diperketat oleh jajarannya. Ketiga titik tersebut jalan lintas Siak Pekanbaru via Kecamatan Tenayan Raya, selanjutnya via Rumbai dan Rumbai Pesisir. Susanto, yang memimpin langsung kegiatan itu, memeriksa semua kendaraan yang masuk dari arah Siak. Baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi, seperti bus, truk, kendaraan roda empat, dan kendaraan roda dua.
"Ini semua kita lakukan untuk mencari dan mengantisipasi napi yang kabur pasca kerusuhan di Rutan Siak Sri Indrapura," kata Susanto.
Sebagaimana diberitakan, Sabtu (11/5) dinihari, ratusan napi penghuni Rutan Klas IIB Siak, Riau, mengamuk dan membakar benda yang berada di dekat mereka. Para warga binaan mengamuk, ketika petugas tengah merazia beberapa blok, yang diduga menjadi tempat penyalahgunaan narkoba. Dalam razia itu, petugas menemukan warga binaan yang kedapatan mengonsumsi sabu-sabu.
Mengetahui ada sesama tahanan yang diamankan, memicu kemarahan tahanan lainnya dengan mendobrak pintu sel masing-masing didobrak bahkan ada hancur hingga semuanya bisa keluar dari sel. Sejak saat itu, rutan mulai dikuasai para napi dan bahkan sebagian diantara mereka mulai melemparkan sejumlah benda keluar. Bahkan ada juga suara tembakan dari dalam.
Menurut Sudanto, napi yang sehari-hari bertugas di bagian dapur rutan, terdengar pula suara tembakan dari dalam rutan. Ia menduga berasal dari senjata laras panjang yang ada di rutan. 
"Mulai pukul 01.00 WIB, Sabtu dini hari, mereka lempar batu supaya polisi tidak masuk. Ada juga api ketika sudah besar kami lari keluar, ke belakang," ujarnya. 
Jaelani yang sedang berada di lokasi, berusaha menenangkan keributan dari luar pintu masuk rutan. Polisi saat itu mencoba menenangkan warga binaan karena disebut tidak terima terhadap perlakuan sipir.
"Semuanya harap tenang, jangan ada yang berbuat anarkis," kata AKP Jaelani.
Namun, Jaelani malah ditembak di bagian lengan. Belum diketahui siapa pihak yang melepaskan tembakan dan dari mana pelaku mendapatkan senjata api.
Dalam pengakuan Sudarto, dirinya dan beberapa rekannya yang diamankan polisi mengaku menyerahkan diri. Sejauh ini ada 12 tahanan yang dipindahkan ke sel Polsek Siak yang berada 2-3 kilometer dari rutan. Hingga pukul 03.30 WIB, api sudah tidak terlihat membara, tetapi terlihat hampir semua bangunan rutan ludes.
Pasca kejadian, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengunjungi Rutan Kelas II B di Kabupaten Siak, Riau pascakerusuhan yang berbuntut pembakaran dan kaburnya para napi. Yasonna menggatakan over kapasitas masih menjadi masalah untuk lapas dan rutan.
"Kita menyesalkan apa yang terjadi. Memang ini bukan kali pertama. Ada beberapa hal yang menjadi fundamental yang menjadi persoalan kita di seluruh Indonesia yakni overkapasitas. Dan di sini (Rutan Siak) over kapasitas mendekati 500 persen," kata Yasonna.
Menurut Yasonna, peristiwa yang terjadi di Rutan Siak karena adanya peredaran narkoba dan penghuni mengomsumsinya."Sudah benar dilakukan staf saya pada saat menggeledah. Karena mayoritas yang di dalam pelaku kejahatan narkoba, dan Riau ini dari 12 ribu lebih napi, 7.000 berkaitan dengan obat-obat terlarang. Maka sama seperti daerah lain, dan ini menjadi persoalan buat kita semua," kata Yasonna.
Sementara itu, Ditjen PAS Kemenkum HAM, Lilik Sujandi, mengatakan, Kejadian itu dipicu penemuan sabu di lipatan baju salah satu tahanan di blok wanita.
"Berdasarkan info dari kepala rutan Siak, kejadian bermula dari ditemukannya narkoba yang diduga jenis sabu dalam lipatan baju warga binaan pemasyarakatan atas nama Y di blok wanita oleh salah seorang pegawai rutan, yang langsung menyampaikan temuan tersebut kepada Kepala Rutan, Gatot," ujarnya.
Dia menyatakan saat ini para penghuni rutan yang terbakar itu sedang dipindah ke rutan terdekat. Lilik menegaskan pihaknya serius melakukan pemberantasan narkoba di lapas ataupun rutan.
"Posisi terakhir dari 648 tahanan dan napi, 31 orang masih dilakukan pengejaran," ujarnya. (TN)